REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Olimpiade 2020 di Tokyo terasa sunyi karena pihak berwenang melarang adanya penonton, baik di dalam maupun di luar arena pertandingan. Namun, sejumlah warga Jepang sepertinya sudah tidak tahan hanya menyaksikan atlet kesayangannya dari layar televisi.
Alhasil, beberapa penggemar tak mempedulikan larangan tersebut, dan menghibur atlet di jalan umum, sembari membawa pernak-pernik Olimpiade. Atlet Jepang memang sudah mendulang emas dalam empat hari pertama Olimpiade mulai dari judo sampai skateboard.
Fan dilarang dari hampir semua acara karena kekhawatiran pada Covid-19. Sehingga yang tidak berkepentingan diminta tak hadir di kompetisi di jalan umum.
Namun sejumlah warga tetap muncul, dan bertekad untuk melihat aksi atlet Olimpiade walaupun hanya sekilas. ''Jika Anda melihat pada atlet ini berlari di depan Anda, Anda tidak bisa tidak bersorak untuk mereka,'' kata salah satu penonton, Hirochika Takeda, yang keluar dari apartemennya untuk melihat para atlet triathlon putri melintas, dikutip dari Japantoday, Rabu (28/7).
Padahal, Hirochika mengaku awalnya ia menentang penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi. Namun, ketika kompetisi dimulai, ia merasa kalau ini mungkin hal yang baik. Olimpiade dibuka pada Jumat pekan lalu, dengan puluhan ribu atlet, ofisial, dan media tiba di Jepang dari seluruh dunia.
Karena pandemi, Olimpiade berlangsung di bawah keadaan darurat di Tokyo. Sehingga para penggemar dilarang masuk ke venue dan ada kecemasan tinggi soal meningkatnya jumlah infeksi di ibu kota Jepang tersebut.
Tetapi ketika upacara pembukaan digelar, ribuan orang berkerumun di sekitar Stadion Olimpiade untuk menikmati suasana dan melihat kembang api dari luar, jauh melebihi jumlah pengunjuk rasa anti-pertandingan.