REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat saat ini menangani 51 pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan di dua hotel yang dijadikan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan 51 pasien tersebut terdiri atas 26 pasien berada di Hotel Nutana dan 25 pasien di Hotel Fizz. "Kapasitas masing-masing hotel 40 tempat tidur sehingga total kapasitas dua RSD Covid-19 itu 80 tempat tidur. Dan yang terpakai sekitar 63 persen lebih," katanya.
RSD Covid-19 di Hotel Graha Ayu dengan kapasitas 30 kamar sejauh ini belum terisi, sebab dua RSD yang sudah ada kapasitasnya masih tersedia. "Tapi memang langkah antisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 harus tetap kita siapkan," katanya.
Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Setda Kota Mataram mengatakan, sejauh ini pemanfaatan RSD Covid-19 mulai landai karena banyak yang melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa mengurangi kegiatan penelusuran kontak dan penanganan. "Selain itu, jumlah pasien yang sembuh juga diharapkan terus meningkat dan bisa segera ter-update. Dengan demikian, kita bisa segera keluar dari status zona merah Covid-19," katanya.
Berdasarkan data tim kewaspadaan Covid-19 Provinsi NTB, Selasa (27/7), terjadi tambahan kasus positif baru Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 23 orang dan 63 orang sembuh, serta dua meninggal dunia. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang masih dirawat tercatat menjadi 798 orang, sembuh sebanyak 4.401 orang, dan 174 meninggal dunia.
"Sebanyak 798 pasien yang dinyatakan positif dan dirawat ini, sebagian besar melakukan isolasi mandiri. Yang kami tangani di ruang isolasi sebanyak 52 pasien karena komorbid, dan 51 RSD Covid-19," katanya.