BPBD Yogya Libatkan Masyarakat Bentuk Tim Pemakaman Covid-19
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
BPBD Yogya Libatkan Masyarakat Bentuk Tim Pemakaman Covid-19 (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- BPBD Kota Yogyakarta membentuk tim khusus untuk menangani pemakaman jenazah Covid-19 dengan melibatkan masyarakat di tingkat wilayah. Hal ini dilakukan mengingat kematian Covid-19 yang saat ini masih tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, masyarakat yang dilibatkan merupakan anggota kampung tanggap bencana (KTB). Tim khusus yang membantu pemakaman ini disebut Pitulungan.
"Kita mengambil strategi dengan melibatkan peran KTB yang ada di masyarakat yang dibentuk berdasarkan tujuh anggota yang bernama tim Pitulungan," kata Nur di Kota Yogyakarta, Rabu (28/7).
Nur menyebut, tim tersebut akan menangani pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di masyarakat. Sehingga, tim dari BPBD Kota Yogyakarta hanya mengantarkan jenazah dari rumah sakit ke tempat pemakaman.
Pasalnya, pihaknya kewalahan dalam menangani pemakaman jenazah Covid-19 yang meningkat, terutama di Juli ini. Nur menuturkan, per harinya layanan pemakaman jenazah Covid-19 bisa mencapai 30 jenazah per hari, yang mana sebelumnya rata-rata hanya tujuh jenazah per hari.
Sedangkan, tim dari BPBD sendiri juga tidak mencukupi. Pihaknya sendiri hanya memiliki delapan tim dengan dua tim diantaranya tidak bertugas di proses pemakaman, namun pendampingan di masyarakat.
"Setiap pemakaman satu tim ada tujuh orang. Kita hanya mengantarkan saja, yang memakamkan masyarakat dari tim Pitulungan per wilayahnya," ujar Nur.
Ia juga meminta pemerintah di tingkat kecamatan untuk menggerakkan warga sebagai relawan untuk pelayanan jenazah Covid-19. Sebab, kata Nur, saat ini masih ada warga yang tidak berkenan untuk menjadi relawan.
Nur menegaskan, partisipasi masyarakat akan sangat membantu proses pemakaman jenazah Covid-19 yang saat ini meningkat signifikan. Untuk relawan yang tergabung dalam tim Pitulungan, katanya, juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap dan alat-alat penyemprotan.
"Harapannya dengan masyarakat ikut membantu pemakaman, kegiatan pemakaman bisa tercukupi. Seperti perizinan pemakaman dan sosialisasi dengan masyarakat," jelas Nur.