Rabu 28 Jul 2021 18:06 WIB

Mentan Minta Kepala Daerah Percepat Penyerapan KUR Pertanian

Percepatan KUR penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para kepala daerah untuk membantu dalam mempercepat penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para kepala daerah untuk membantu dalam mempercepat penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para kepala daerah untuk membantu dalam mempercepat penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Menurutnya, percepatan KUR penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia mencontohkan seperti penyerapan KUR di Provinsi Maluku yang sejaih ini sudah berjalan dengan baik. Di mana terjadi peningkatan daya serap antara pelaku usaha dengan gabungan kelompok tani. Karena itu, Maluku bisa menjadi contoh dalam melakukan percepatan dan penyerapan.

Baca Juga

"Yang penting itu konsepnya harus jelas. Harus berskala ekonomi dan berkelanjutan. Minimal 1 hektare itu bisa 7 ton. Karena itu, mainkan terus KUR di wilayah kerja masing-masing," kata Syahrul dalam keterangan resminya, Rabu (28/7).

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para kepala daerah untuk membantu dalam mempercepat penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. - (Kementan)

 

Syahrul mengatakan, program KUR sudah terbukti memiliki keuntungan besar yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan. Misalnya, dari total luas tanam 1 hektare, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 10 juta sampai Rp 15 juta dalam sekali panen.

"Penghasilan sebesar itu diluar pengeluaran lain seperti makan, minum dan lain-lain. Jadi saya bisa pastikan 10 juta itu penghasilan bersih. Kenapa? karena dengan KUR akselerasinya lebih kuat dan lebih cepat. Kita tau dalam dua tahun saya jadi menteri tidak ada impor beras," katanya.

Syahrul pun berjanji akan berupaya agar ada penambahan alokasi tambahan dana KUR bagi daerah yang saat ini baik dalam penyerapannya. Seperti Provinsi Maluku. Pihaknya menargetkan agar provinsi Maluku bisa mendapat tambahan KUR tahun depan menjadi Rp 1 triliun.

"Saya mau Maluku tidak lagi tergantung dengan daerah lain. saya mau Maluku jadi lumbung pangan nasional," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement