Kamis 29 Jul 2021 00:20 WIB

Epidemiolog: Varian Lokal Indonesia Ada Sejak Desember 2020

Temuan varian lokal Indonesia telah dilaporkan ke WHO.

Spesiemen lendir peserta tes usap PCR Covid-19. Varian lokal Indonesia ditemukan melalui  melalui genomic surveillance atau hasil pengurutan genom virus (whole genome sequencing).
Foto: Prayogi/Republika.
Spesiemen lendir peserta tes usap PCR Covid-19. Varian lokal Indonesia ditemukan melalui melalui genomic surveillance atau hasil pengurutan genom virus (whole genome sequencing).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, varian lokal Indonesia juga ada. Varian virus corona penyebab Covid-19 itu sudah teridentifikasi sejak Desember 2020.

"Varian lokal Indonesia sudah ada sejak Desember 2020, sudah teridentifikasi varian lokal, sudah dilaporkan," kata Yunis saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Hanya saja, varian lokal itu bukan merupakan varian baru karena sifatnya tidak berubah dan memiliki tingkat penularan yang tidak tinggi. Varian lokal itu ditemukan melalui genomic surveillance atau hasil pengurutan genom virus (whole genome sequencing).

Negara-negara melakukan genomic surveillance dan melaporkan hasilnya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kemudian dinilai apakah suatu varian tertentu bisa dikategorikan sebagai varian baru. Yunis menuturkan, varian virus bisa berkembang kapan saja tanpa menunggu prevalensi Covid-19 banyak.

Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tergolong mudah bermutasi dan hingga sekarang sudah ada 11 varian. Dari 11 varian itu, ada varian yang mengkhawatirkan (variants of concern), yakni alpha dari Inggris, beta dari Afrika Selatan, gamma dari Brasil, dan delta dari India hingga sekarang ini.

Suatu varian diidentifikasi sebagai variant of concern jika terkait tiga hal, yakni penularan bersifat cepat, gejala klinisnya sangat berbeda tidak hanya menyerang sistem pernapasan saja, serta memengaruhi efektivitas vaksin. Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa terjadi pada misalnya satu gen, dua gen, dan tiga gen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement