REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim melepas secara simbolis distribusi 10 ribu paket bantuan sembako dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pemerintah Provinsi Banten yang dikelola oleh Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Banten. Dananya bersumber dari zakat para ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemprov Banten, sesuai anjuran Gubernur WH untuk membayar zakat melalui UPZ Baznas Pemprov Banten.
Paket bantuan sembako senilai Rp 150 ribu per paket, diberikan kepada para mustahik yang terpapar Covid-19 maupun yang terdampak oleh pandemi Covid-19. “Ini sebagai bentuk semangat berbagi kita semua. Semoga semua itu mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin,” ungkap Gubernur saat memberikan sambutan Distribusi 10 Ribu Paket Bantuan Sembako dari UPZ Pemerintah Provinsi Banten di Rumah Dinas Gubernur Banten Jl. Jenderal Ahmad Yani No.158 Kota Serang, Rabu (28/7).
“Sampaikan kepada yang berhak menerima, karena ini zakat. InsyaAllah menjadi ibadah,” pesannya.
Dikatakan, diminta atau tidak semangat empati, kebersamaan, dan bergotong royong harus ditumbuhkan di antara sesama. Jangan sampai masyarakat larut dalam suasana duka. Situasi dan suasana itu harus dihadapi dengan ketenangan.
"Pemprov Banten melalui Biro Pemerintahan dan Kesra memberikan bantuan yang bersumber dari zakat para ASN Pemprov Banten dan disalurkan melalui Baznas Provinsi Banten," ungkap Gubernur Wahidin Halim.
Ditambahkan, para pejabat, Kepala Daerah, Kyai, dan Tokoh Masyarakat harus membawa ketenangan kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Wahidin juga menyampaikan, salah satu upaya untuk mengatasi sakit adalah tetap semangat dan banyak makan.
Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Banten Syibli Sarjaya melaporkan, Baznas Provinsi Banten telah membentuk Satgas Covid-19. “UPZ Pemprov Banten akan membagikan paket sembako kepada 10 ribu mustahik yang sedang melakukan isolasi mandiri, terpapar Covid-19, dan terdampak pandemi Covid-19,” ungkapnya.
“Sesuai Fatwa MUI, dana zakat dapat digunakan untuk penanggulangan Covid-19,” tambah Syibli.
Dikatakan Syibli, Baznas Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan Baznas Kabupaten/Kota untuk data mustahik yang terpapar Covid-19, yang sedang melakukan isolasi mandiri, serta mustahik yang terdampak pandemi Covid-19. (ADV)