Kamis 29 Jul 2021 04:20 WIB

Bahas Ulang Kesepakatan Nuklir, Iran Sebut AS Pengecut

Pemimpin tertinggi Iran sebut AS pengecut dan jahat.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut tidak ada jaminan Amerika Serikat tidak akan meninggalkan lagi kesepakatan nuklir 2015 yang kini tengah dibahas untuk dihidupkan kembali.
Foto: EPA-EFE/HO HANDOUT
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut tidak ada jaminan Amerika Serikat tidak akan meninggalkan lagi kesepakatan nuklir 2015 yang kini tengah dibahas untuk dihidupkan kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan, pihaknya tak akan menerima tuntutan "keras kepala" Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Terlebih, tak ada jaminan bahwa Washington tak akan meninggalkan pakta itu lagi.

"Amerika bertindak benar-benar seperti pengecut dan jahat," kata TV pemerintah mengutip Ayatollah Ali Khamenei, Rabu (28/7).

Baca Juga

Khamenei menyebut bahwa AS telah melanggar kesepakatan nuklir ketika keluar tiga tahun silam. "Sekarang mereka secara eksplisit mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi," kata Khamenei.

Dalam pembicaraan nuklir belum lama ini, menurut Khamenei, AS bersikeras menambahkan sejumlah kalimat yang semakin mengekang Iran. Ia menyebut, AS tak hanya ingin mengintervensi kesepakatan nuklir, tapi juga mengganggu pekerjaan rudal Iran dan masalah regional Iran.

"Jika kami menolak untuk membahas masalah itu, Amerika akan menuduh Iran melanggar kesepakatan nuklir dan mereka akan mengatakan kesepakatan itu berakhir," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement