REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hasan Bashri merupakan seorang ulama yang dilahirkan di Madinah pada 21 Hijriyah (642 Masehi).
Dia adalah orang yang memiliki ilmu luas hingga mendapat gelar “Syaikhul Bashrah”. Dia seorang ahli fikih, ahli hadits sekaligus ahli tafsir.
Karena itu, dia sangat alim dalam menerangkan persoalan agama, termasuk persoalan bidah.
Masalah perbedaan pendapat dalam fikih biasanya menjurus pada perpecahan dengan saling menuduh sebagai ahli bidah. Namun, dalam hal ini Hasan Bashri melihat dari perspektif yang berbeda.
Menurut Hasan Bashri, ada dua pelaku bidah dalam Islam. Pertama, yaitu orang yang berpandangan salah dan menyangka bahwa surga adalah untuk orang-orang yang memiliki pandangan seperti dirinya.
Kedua, orang kaya yang menyembah dunia. Orang kaya tersebut marah karena dunia dan ridha karena dunia, serta mencari dunia.
“Maka campakkanlah keduanya ke dalam neraka. Ketahuilah pengingkaran mereka terhadap Tuhan melalui perbuatan mereka,” kata Hasan Bashri dikutip dari buku berjudul Tenangkan Pikiran & Hatimu Setiap Saat dengan Petuah-Petuah Bijak (2021, Wali Pustaka).
Hasan Bashri mengatakan, di dunia seseorang bisa menjadi orang yang hidup mewah dan merayu kepada dunia, atau pengikut hawa nafsu yang menyeru kepada nafsunya.
Allah melindunginya dari keduanya. Dia mendatangi kaum saleh terdahulu untuk bertanya tentang perbuatan mereka, mengikuti jejak mereka untuk mendapat pahala yang besar. “Maka jadilah orang semacam ini,” katanya.