REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri pertahanan dan keuangan Israel akan mengalokasikan 58 miliar shekel atau 17,8 miliar dolar AS untuk keperluan, pertahanan pada 2022. Anggaran pertahanan tersebut meningkat sebesar 2,15 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Menteri Keuangan Avigdor Lieberman dan Menteri Pertahanan Benny Gantz sepakat bahwa, peningkatan anggaran akan memungkinkan militer untuk melengkapi dan memperkuat dirinya dari ancaman saat ini.
Berdasarkan alokasi dana tersebut, sebanyak 750 juta shekel atau 230 juta dolar AS akan dialokasikan untuk Home Front Command dan layanan kesehatan mental di militer.
Selain itu, alokasi anggaran akan digunakan untuk program beasiswa "Dari Seragam ke Studi" yang membantu membayar biaya kuliah atau biaya pendidikan para tentara yang diberhenti
"Perdana menteri, menteri keuangan, dan menteri pertahanan menyambut baik kesepakatan itu dan menyerukan kepada semua menteri dan kementerian untuk mencapai kesepahaman sesegera mungkin, serta menyetujui anggaran negara secara tertib di pemerintahan dan Knesset," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan, dilansir dari Middle East Monitor.
Media Israel mengungkapkan, awal bulan ini tentara pendudukan telah mengejar peningkatan anggaran senilai miliaran shekel untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi Iran, yang berpotensi memiliki senjata nuklir.
Channel 12 melaporkan, seorang sumber yang tidak disebutkan namanya di lembaga keamanan menuduh mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi saat ini yaitu Benjamin Netanyahu, mengabaikan ancaman nuklir Iran. Netanyahu tidak mengalokasikan dana yang diperlukan untuk persiapan yang memadai.
Gantz mengatakan bahwa, anggaran pertahanan yang bertanggung jawab akan mempertahankan keunggulan keamanan Israel dalam menghadapi ancaman yang meningkat. Selain itu, peningkatan anggaran pertahanan bertujuan untuk menjaga kepentingan Israel dan kementerian pemerintah lainnya."
"Ini adalah utang moral yang menjadi milik seluruh masyarakat Israel - dan saya secara pribadi," kata Gantz.