REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR, Yanuar Prihatin, menilai tak pantas anggota DPR mendapat fasilitas hotel untuk isolasi mandiri (isoman). Menurutnya agak memalukan jika anggota DPR minta difasilitasi khusus untuk isolasi mandiri di tengah suasana rakyat serba kesusahan.
"Kesannya manja banget, aji mumpung dan menyepelekan penderitaan rakyat bawah. Di mana simpati dan empatinya terhadap penderitaan orang lain?" kata Yanuar kepada Republika, Kamis (29/7).
Menurutnya adanya rencana pemberian fasilitas tersebut dinilai menyakiti hati rakyat. Sebab ada banyak warga yang terpapar covid 19 harus antre untuk dapat pelayanan di rumah sakit.
Bahkan diantara mereka belum tentu dapat kamar jika ingin isolasi di rumah sakit. Selain itu, bagi yang terpapar parah karena ada penyakit bawaan lainnya, belum tentu juga rumah sakit memiliki ketersediaan kamar untuk menampungnya.
"Cobalah rasakan situasi darurat semacam ini. Bagi masyarakat bawah yang terpapar covid, situasi mereka pasti lebih sulit lagi. Obat-obatan gratis yang disiapkan pemerintah belum tentu menjangkau mereka sepenuhnya," ujarnya.
Politikus PKB itu memandang negara tidak perlu berlebihan urus fasilitas isoman anggota DPR. Ia mengusulkan agar sebaiknya anggaran yang ada disalurkan untuk kebutuhan masyarakat.
"Tidak perlu juga anggota DPR mengemis-ngemis kepada pemerintah untuk dapat keistimewaan fasilitas isoman," ucapnya.
Ia meyakini anggota DPR memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri jika terpapar covid 19. Anggota dewan juga diyakini memahami apa yang harus dilakukan.
"Mampu beli obat-obatan sendiri. Bisa isolasi sendiri di manapun mereka mau," imbuhnya.