Kamis 29 Jul 2021 19:12 WIB

Migran Afghanistan Mengaku Disiksa Pasukan Iran

Para migran gelap mengatakan mereka berjalan ke provinsi Van selama 45 hari

Red: Nur Aini
Beberapa migran gelap Afghanistan mengungkapkan bahwa mereka dipukuli oleh tentara Iran dalam tahanan sebelum dibebaskan di perbatasan Turki.
Beberapa migran gelap Afghanistan mengungkapkan bahwa mereka dipukuli oleh tentara Iran dalam tahanan sebelum dibebaskan di perbatasan Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Beberapa migran gelap Afghanistan mengungkapkan bahwa mereka dipukuli oleh tentara Iran dalam tahanan sebelum dibebaskan di perbatasan Turki.

Gulab Jemili, seorang warga Afghanistan yang secara ilegal memasuki provinsi Van timur Turki, mengatakan dia bersama dengan orang lain bermigrasi ke Iran karena konflik di negara mereka. Tetapi mereka ditangkap dan mendapatkan perlakuan buruk oleh tentara Iran.

Baca Juga

Ratusan migran gelap Afghanistan, Pakistan, dan Bangladesh memasuki Turki secara ilegal melalui Iran, baik dengan kendaraan atau berjalan kaki melintasi jarak jauh. Selama perjalanan berbahaya mereka ke Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik, mereka berkomunikasi satu sama lain menggunakan aplikasi smartphone. Namun, mayoritas dari mereka terjebak oleh orang berniat buruk di sepanjang jalan, di mana beberapa di antaranya tewas dan lainnya ditahan di Turki.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Jemili menuduh bahwa tentara Iran menyiksa semua tahanan dan membunuh beberapa temannya sebelum mendorong mereka ke perbatasan Turki. Pasukan Iran juga mencuri pakaian dan uang mereka.