Kamis 29 Jul 2021 17:34 WIB

Chechnya Larang Jamaah Belum Divaksinasi Masuk Masjid

Vaksinasi massal Covid-19 meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Chechnya Larang Jamaah Belum Divaksinasi Masuk Masjid. Masjid Akhmat Kadyrov di Chechnya.
Chechnya Larang Jamaah Belum Divaksinasi Masuk Masjid. Masjid Akhmat Kadyrov di Chechnya.

REPUBLIKA.CO.ID, GROZNY -- Dalam upaya mendorong inokulasi massal Covid-19, pihak berwenang di Republik Chechnya, Rusia memperkenalkan kebijakan ketat. Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov melarang penduduk setempat yang masih belum melakukan vaksinasi Covid-19 memasuki masjid atau toko dan menggunakan transportasi umum.

Aturan baru yang merupakan bagian dari beberapa aturan yang paling ketat ini diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri Chechnya Vakhit Usmayev, Senin (26/7). "Saat berkunjung ke masjid, wajib memiliki sertifikat vaksinasi," kata Usmayev, dilansir di RT, Kamis (29/7).

Baca Juga

Usmayev juga menekankan pemeriksaan akan dilakukan di gerai-gerai ritel, kegiatan olahraga, dan fasilitas hiburan. Mereka yang menggunakan transportasi umum juga akan diharuskan yang telah disuntik vaksin Covid-19 dan mengenakan masker.

Pada hari yang sama, menteri kesehatan wilayah Chechnya Elkhan Suleimanov mengumumkan 60 persen dari populasi orang dewasa di kawasan itu telah menerima komponen pertama dari vaksin Covid-19. Dengan demikian, Chechnya menjadi daerah pertama di seluruh negeri yang mencapai prestasi dalam vaksinasi tersebut.

Persentase ini sering merupakan angka yang dinyatakan untuk perolehan kekebalan kelompok (herd immunity). Melalui Telegram, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mendorong semua orang mendapatkan vaksinasi. Menurutnya, hal itu adalah satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi. Di sini, Kadyrov mengimbau penduduk setempat mendengarkan saran dari para profesional medis.

"Kami berkewajiban menangani masalah ini dengan penuh tanggung jawab dan melindungi warga kami dari infeksi berbahaya. Saya menekankan kita tidak boleh berhenti pada angka 60 persen, tetapi memvaksinasi seluruh populasi orang dewasa!" tulis Kadyrov di Telegram.

Vaksinasi massal Covid-19 telah berlangsung di Rusia sejak 18 Januari 2021 dan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengungkapkan penentangannya terhadap aturan wajib suntik vaksin, keputusan kebijakan vaksinasi telah berada di tangan kepala daerah.

Banyak daerah di negara ini yang kini memaksa para pekerja di sektor tertentu, seperti katering dan transportasi, untuk disuntik vaksin Covid-19. Vaksinasi di Rusia benar-benar gratis, dan warga memiliki pilihan empat suntikan buatan dalam negeri yang berbeda, di antaranya Sputnik V, Sputnik Lite, EpiVacCorona, dan CoviVac.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement