Kamis 29 Jul 2021 18:09 WIB

RS Darurat Asrama Haji Lampung Ditarget Buka 10 Hari Lagi

Kemen-BUMN masih melengkapi fasilitas yang ada di RS Darurat Asrama Haji Rajabasa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga dirawat di rumah sakit. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga dirawat di rumah sakit. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kementrian BUMN menyatakan Rumah Sakit (RS) Darurat Asrama Haji Rajabasa Lampung segera beroperasi pada masa pandemi Covid-19 dalam waktu dekat. Saat ini, kementrian masih melengkapi sejumlah fasilitas dan peralatan medis dan sarana rumah sakit.

Menurut Dirut PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat, saat ini kementrian BUMN sedang melengkapi peralatan medis dan sarana RS Darurat Asrama Haji Rajabasa Lampung berupa penambahan tempat tidur sebanyak 200 unit. “Saat ini, kami masih melengkapi fasilitas rumah sakit 10 hari ke depan,” katanya saat berada di Lampung, Kamis (29/7).

Baca Juga

Selain melengkapi sarana dan fasilitas RS Darurat Asrama Haji, kementerian BUMN juga merekrut tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan di rumah sakit darurat tersebut.

Penyediaan rumah sakit darurat di Lampung, menurut dia, karena kondisi kasus Covid-19 di wilayah Lampung terus terjadi peningkatan, sehingga dibutuhkan persiapan rumah sakit yang akan menampung pasien positif bila terjadi lonjakan signifikan.

Penggunaan RS Darurat Asrama Haji Lampung tersebut diperuntukan untuk perawatan pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang dan ringan. Sedangkan perawatan pasien dengan gejala berat tetap berada di rumah sakit rujukan.

Kementrian BUMN sudah mengecek keberadaan RS Darurat Asrama Haji Rajabasa Lampung. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Reihana, hasil dari pemeriksaan kementrian BUMN, menyatakan Asrama Haji Rajabasa Lampung tersebut layak dijadikan rumah sakit darurat.

Kemen-BUMN siap membangun RS Darurat Asrama Haji Rajabasa Lampung dengan membantu 25 ventilator dan 30 HFNC High Flow Nasal Cannula (HFNC) atau alat bantu pernafasan pasien Covid-19.

Dirut PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat menyatakan, kebutuhan vaksin di Lampung yang masih kurang akan dilaporkan kepada Kemen-BUMN, mengingat laporan gubernur Lampung masih rendahnya tingkat vaksinasi Covid-19 di Lampung.

Fathema berharap Kemen-BUMN dapat memerhatikan Lampung dapat penyediaan vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga program vaksinasi di Lampung akan meningkat. Tak hanya pendistribusian vaksin, ia menyebutkan juga obat-obatan keperluan penanganan pasien Covid-19 di Lampung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement