REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Tentara Armenia kembali melanggar perjanjian gencatan senjata dan menembaki posisi Azerbaijan di wilayah Kalbajar pada Rabu malam.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada Kamis bahwa angkatan bersenjata Armenia yang ditempatkan di sekitar Desa Yukhari Shorja di wilayah Basarkechar melepaskan tembakan ke posisi perbatasan tentara Azerbaijan di desa Zeylik menggunakan senapan serbu dan peluncur granat.
Menurut kementerian, sekitar 10-12 granat tangan F-1 dilemparkan ke posisi Azerbaijan, namun tentara Azerbaijan membalas dan saat ini mengendalikan situasi operasional di wilayah tersebut.
Hubungan antara negara pecahan Republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Upper Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah sekitarnya.
Bentrokan baru pecah September lalu dan berakhir pada 10 November dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.
Selama konflik 44 hari, Azerbaijan membebaskan sejumlah kota dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia yang telah berlangsung selama hampir tiga dekade.