REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Persediaan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Sulawesi Barat (RSUD Sulbar) untuk pelayanan kepada pasien Covid-19 menipis. Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsi, mengatakan persediaan oksigen di rumah sakit itu menipis dan hanya tersedia 10 tabung.
Indahwati mengatakan, tabung yang tersedia itu akan diperuntukkan bagi pasien yang mengalami sesak napas yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit itu. Menurutnya, banyaknya pasien rujukan dari Kabupaten Mamuju membuat oksigen semakin menipis.
Oleh karena itu ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar persediaan oksigen tetap memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 di RSUD Sulbar. "Kami harap bantuan oksigen dari pemerintah di Mamuju karena pasien yang dilayani di rumah sakit Sulbar adalah pasien dari Mamuju," katanya, Kamis (29/7).
Menanggapi hal itu, ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sukri Umar mengatakan anggaran tak terduga untuk penanganan COVID-19 di Sulbar mencapai Rp14 miliar. Ia mengatakan anggaran tersebut dialokasikan melalui APBD Sulbar dan dikelola pihak Rumah Sakit Sulbar.
"Seharusnya anggaran yang cukup besar itu dimaksimalkan untuk pemenuhan oksigen di Rumah Sakit Sulbar, jadi jangan mengeluhkan rumah sakit kekurangan oksigen, karena anggarannya sudah tersedia," ujarnya.