Kamis 29 Jul 2021 23:42 WIB

Bobby Nasution Lapor ke Pusat: Vaksin di Medan Minim

Penyuntikan dosis kedua terlambat dilakukan karena keterbatasan vaksin.

Calon penumpang antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (6/7/2021). Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional Kualanamu bekerja sama dengan KKP Kemenkes Kelas 1 Medan membuka Layanan Vaksinasi bagi warga dan calon penumpang pesawat di lingkungan bandara tersebut.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Calon penumpang antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (6/7/2021). Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional Kualanamu bekerja sama dengan KKP Kemenkes Kelas 1 Medan membuka Layanan Vaksinasi bagi warga dan calon penumpang pesawat di lingkungan bandara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN  -- Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Sumatra Utara, melaporkan kepada pemerintah pusat bahwa cadangan vaksin Covid-19 di daerah itu sangat minim. Akibatnya penyuntikan dosis kedua terlambat dilakukan.

"Sudah kita sampaikan kemarin di rapat koordinasi evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 di luar Jawa-Bali," ucap Wali Kota MedanBobby Nasution di Medan, Kamis.

Baca Juga

Dalam rapat digelar secara daring itu, lanjut dia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin rapat sempat meminta tanggapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sebab, kata Wali Kota, tidak sedikit warga kota yang bertanya-tanya akan keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua yang dikhawatirkan pada sia-sianya penyuntikan dosis pertama.

"Alhamdulillah, Pak Menkes bilang dalam waktu dekat Kementerian Kesehatanendistribusikan vaksin ke daerah. Diharapkan, Agustus persediaan vaksin akan membaik," ujar Bobby.

Wali Kota juga menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Medan, di antaranya positivity rate (rasio kasus warga terpapar) mencapai angka 23 persen dengan jumlah testing (pemeriksaan) 2.900 per hari."Saat ini, testing memang kita tingkatkan dari sebelumnya masih di bawah 2.000 per hari," sebut Bobby Nasution.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement