150 Peti Jenazah akan Diserahkan IKA Unair ke RS di Jatim
Red: Andi Nur Aminah
Pekerja memeriksa peti mati yang akan digunakan bagi jenazah pasien COVID-19,an pengusaha, terkait jumlah kematian akibat Covid-19 | Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya menyerahkan sebanyak 150 peti jenazah kepada enam rumah sakit di Jawa Timur pada Kamis. "Ada enam rumah sakit rujukan Covid-19, dan masing-masing menerima 25 peti jenazah," ujar perwakilan IKA Unair Indra Nur Fauzi di Surabaya.
Enam rumah sakit tersebut yakni RSUD Sidoarjo, RSUD Ibnu Sina Gresik, RSUD dr Soegiri Lamongan, RSUD Jombang, RS Universitas Arlangga, dan RS Islam Jemursari. Menurut dia, sinergitas di masa pandemi seperti saat ini menjadi hal sangat penting dan diharapkan terus dilakukan berbagai pihak.
Ia mengatakan, banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19 sehingga rumah sakit membutuhkan perangkat untuk menyelenggarakan pemakaman."Bantuan ini merupakan bentuk ikhtiar untuk meringankan beban petugas pemulasaraan jenazah di rumah sakit," ucap alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Unair tahun 1994 tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan, bantuan ini juga merupakan inisiasi dari Ketua Umum IKA Unair, Ibu Khofifah Indar Parawansa. Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan penambahan angka kasus positif semakin berkurang, lalu kesembuhan meningkat, serta kematian menurun.
"Kami tak akan pernah berhenti mengimbau kepada seluruh masyarakat, wajib patuh protokol kesehatan. Meski sudah vaksin, jangan sampai lengah," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Wasis Nupikso, Sp.OG menyampaikan terima kasih atas bantuan peti jenazah yang diberikan oleh Ikatan Alumni Unair. "Tentunya bagi rumah sakit, bantuan ini akan digunakan untuk pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19," kata dia.
Di sisi lain, situasi Covid-19 di Jawa Timur berdasarkan data Nasional per hari ini pukul 16.00 WIB, angka kumulatif terkonfirmasi positif sebanyak 298.525 kasus. Rinciannya, konfirmasi dirawat 57.126 kasus (19,14 persen), lalu angka kesembuhan mencapai 221.778 kasus (74,29 persen) dan terkonfirmasi meninggal dunia 19.621 kasus (6,57 persen).