REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Bupati Sampang, Jawa Timur Slamet Junaidi menyalurkan bantuan beras kepada warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi Covid-19. "Warga Sampang yang menerima bantuan beras kali ini sebanyak 85.891 orang," katanya saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Pendopo Pemkab Sampang, Kamis (29/7).
Para penerima bantuan ini merupakan penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sosial tunai (BST). Menurut bupati, dari 85.891 orang penerima bantuan ini, terdiri atas 64.258 penerima bantuan PKH, dan 21.633 penerima BST.
Mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, realisasi program bantuan beras PPKM bagi warga yang terdampak kebijakan pengetatan harus tepat sasaran. Kerja sama dan dukungan dari OPD terkait termasuk pihak Perum Bulog, camat, pemerintah desa, serta sektor lainnya perlu guna dilakukan mengawasi penyaluran bantuan.
Bupati Sampang juga meminta masyarakat bekerja sama bahu-membahu dalam menangani pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia khususnya di Sampang seperti menaati prokes. "Mari kita sukseskan juga tentang vaksinasi agar kita selamat dan sehat di tengah pandemi saat ini," jelas dia.
Sementara itu Wakil Kepala Badan Urusan Logistik Sub Divre XII Madura di Sampang Husen memastikan bahwa kualitas beras yang disalurkan kepada penerima sesuai standar yang telah ditetapkan. "Kualitas beras Bulog yaitu medium atau standar," ucap Husen.
Perum Bulog menetapkan PT Dos Ni Roha (DNR) Corporation yang bertugas sebagai transporter dalam realisasi penyerahan bantuan beras hingga sampai kepada penerima. "Kalau Bulog hanya penyedia dan diserahkan kepada transporter, nanti akan didampingi dan diawasi langsung oleh anggota DNR," katanya, menjelaskan.