REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) III, Marsda Bowo Budiarto menari solusi terbaik tindak kekerasan yang dilakukan dua personel Lanud JA Dimara, Merauke, Provinsi Papua pada Senin (26/7), kepada warga sipil penyandang disabilitas.
Bowo mengaku, kehadirannya dalam pertemuan silaturahim dengan tokoh masyarakat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Papua untuk mencari solusi terbaik penanganan masalah kekerasan di Merauke. Menurut dia, pimpinan tertinggi TNI dan AU sudah bertindak tegas. Adapun jadwal pergantian dua pejabat baru digelar pada Jumat (30/7).
"Saya pada pertemuan di Jayapura ini untuk menyampaikan serta meyakinkan semua keputusan yang sudah diputuskan oleh Panglima TNI dan KSAU, yang sudah mencopot Komandan Lanud dan Dansatpomau Lanud Merauke dan sertijabnya akan dilakukan besok (Jumat)," ujar Bowo di halaman Gedung Megantara Lanud Silas Papare, Jayapura, Kamis (29/7).
Menurut Bowo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo sangat menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan dua prajurit Lanud JA Dimara. Dia pun mengutip pernyataan, KSAU yang menganggap tindakan kekerasan itu merupakan sikap yang berlebihan dari seorang prajurit.
"Dan ini merupakan tindakan di luar perintah kedinasan. Untuk itu, KSAU akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan dan seperti kita ketahui bersama KSAU sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada saudara-saudara kita di papua, khususnya warga di Merauke, serta kepada pihak korban dan keluarganya," ujar Bowo.
Bowo menuturkan, ia mewakili Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memohon maaf yang sebesar-besarnya dengan tindakan dua prajurit di Lanud JA Dimara menginjak kepala warga sipil, yang videonya viral. Dia menekankan, tidak ingin insiden seperti itu terulang kembali.
"Dan saya ucapkan terima kasih kepada pejabat Forkompimda, tokoh adat, dan agama serta seluruh masyarakat Papua, atas saran dan masukkannya. Dan, ke depan ini akan kita jadikan evaluasi sehingga kejadian yang sama tidak terjadi lagi," ujar Bowo.