Jumat 30 Jul 2021 07:12 WIB

Kemenhub Pastikan Terapkan Logistik Hijau

Logistik hijau dapat dilakukan melalui penerapan pelabuhan hijau

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Kemenhub percepat proses bongkar muat petikemas di Pelabuhan guna menekan kenaikan biaya kargo di pelabuhan.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Kemenhub percepat proses bongkar muat petikemas di Pelabuhan guna menekan kenaikan biaya kargo di pelabuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen menerapkan logistik hijau dalam rangka mendukung perlindungan terhadap lingkungan dari bahaya pemanasan global. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengtakan kontribusi sektor transportasi untuk menurunkan gas rumah kaca (GRK) dilakukan melalui penerapan efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan.

“Sebagai negara maritim, Indonesia berkomitmen menerapkan konsep logistik hijau dalam distribusi logistik, melalui transformasi dan dekarbonisasi di sektor transportasi,” kata Budi dalam Webinar Green Logistic Partnership Conference, Kamis (29/7). 

Menurutnya, logistik hijau dapat dilakukan melalui penerapan pelabuhan hijau. Dia menuturkan, pelabuhan hijau memiliki kriteria penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, pengendalian udara, pengendalian pencemaran limbah, dan penggunaan lahan.

Budi mengatakan, Kemenhub juga telah melakukan sejumlah penelitian sebagai bentuk komitmen mewujudkan logsitik hijau. Misalnya seperti penelitian terkait skema modernisasi armada truk dan integrasi transportasi logsitik untuk transportasi berbasis jalan dan kereta api. 

Dia menambahkan, saat ini transportasi darat menyumbang 91 persen dari total emisi di sektor transportasi. '"Untuk itu melalui penelitian ini kita akan mengubah truk lama dengan truk yang lebih ramah lingkungan dan juga membangun transportasi jalan dan kereta api yang terintegrasi sehingga diharapkan mengurangi penggunaan energi, polusi, dan emisi rumah kaca,” ungkap Budi. 

Terlebih saat ini, Indonesia telah meningkatkan penggunaan shore-connection  yang sudah mulai diterapkan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Budi mengharapkan penerapan tersebut dapat mengurangi emisi gas buang kapal di pelabuhan. 

“Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 11 persen pada 2030 untuk sektor energi, termasuk transportasi. Oleh karena itu, saya menyambut baik adanya pertemuan ini dalam rangka mempromosikan dan membangun kesadaran kita semua untuk berkomitmen mengimplementasikan logistik hijau ini di negara-negara ASEAN dan Asia,” kata Budi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement