UNS Jajaki Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Perhutani
Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
UNS Jajaki Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Perhutani. Ilustrasi Hutan | Foto: ANTARA FOTO
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjajaki kerja sama dengan Perum Perhutani. Kerja sama tersebut ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman yang diteken secara daring pada Jumat (30/7).
Kerja sama ini disepakati untuk dapat meningkatkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di UNS, terutama yang berkaitan dengan bidang kehutanan. Selain itu, kerja sama itu juga diharapkan dapat menyinergikan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki kedua instansi untuk mencapai tujuan bersama.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan, UNS sejak lama sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bahkan, pada 2018 UNS diberi mandat oleh Menteri LHK untuk mengelola Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Kabupaten Karanganyar yang digunakan untuk keperluan penelitian, pengabdian, dan pendidikan, baik mahasiswa maupun dosen UNS.
Dia menilai, kerja sama dengan Perhutani kali ini sangat membantu dalam kaitannya dengan pemanfaatan KHDTK untuk Tridharma Perguruan Tinggi di UNS.
"Sinergi antara UNS dan Perhutani sangat strategis untuk mendukung pengelolaan serta pemanfaatan KHDTK untuk Tridharma Perguruan Tinggi. Sebagai instansi, perguruan tinggi juga memiliki banyak aspek yang dibutuhkan untuk mengakselerasi pengelolaan hutan mengingat hutan adalah laboratorium khusus bagi dosen dan mahasiswa," terang Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat.
Guru Besar Ilmu Hukum UNS tersebut berharap pemanfaatan KHDTK dapat memunculkan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) di UNS dalam bidang kehutanan. Saat ini, UNS memiliki tiga PUI yakni PUI Javanologi, PUI Fintech Center, dan PUI Baterai Lithium. Jika KHDTK dapat membuat PUI di bidang kehutanan, nantinya UNS akan memiliki empat PUI.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyatakan sangat senang dengan adanya kerja sama itu.
"Pada hakikatnya Perhutani membuka diri untuk perguruan tinggi mana pun sejalan dengan tujuan Perhutani. Kami menyambut gembira atas kerja sama ini. Tidak hanya pengelolaan hutan, kami juga memiliki Perhutani Forestry Intitute yang siap membantu dalam perintisan PUI seperti yang dikatakan Prof Jamal tadi," paparnya.
Wahyu menerangkan, Perhutani Forestry Intitute (PFI) saat ini terletak di Madiun dan Cepu, Blora. PFI sudah melakukan sejumlah riset untuk meningkatkan pengelolaan hutan serta produk-produk hutan. Dia menegaskan, PFI siap membantu dosen dan mahasiswa UNS dalam hal penelitian dan pendidikan.
Selain meningkatkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, kerja sama ini juga dilakukan untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal itu dilakukan agar mahasiswa UNS dapat terfasilitasi melaksanakan MBKM di wilayah kewenangan Perhutani.