REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pelatih sepeda Jerman diskors dan dipulangkan dari Olimpiade Tokyo 2020 setelah ia membuat pernyataan rasialis tentang atlet sepeda Aljazair dan Eritrea. Selama acara balap sepeda Time Trial Putra pada Rabu lalu, Pelatih Patrick Moster mengatakan kepada pesepeda Jerman Nikias Arndt untuk mengalahkan “unta itu.”
Yang dimaksud unta mengacu pada pesepeda Aljazair Azzedine Lagab dan Amanuel Ghebreigzabhier dari Eritrea. Salah satu akun Twitter @mjrieger mengunggah video insiden tersebut. “Selama uji coba individu, ada beberapa ungkapan rasialis dari Pelatih Jerman Patrick Moster. Dia berteriak kepada Nikias Arndt “Kalahkan unta itu!” Di depan Arndt ada pesepeda Eritrea dan Aljazair,” kata @mjrieger.
Jurnalis Olahraga Jerman Florian Nass langsung memberikan kritik dan komentar langsung saat siaran. “Jika saya mengerti dengan benar apa yang dia teriakkan, itu sama sekali tidak pantas. Sesuatu seperti itu tidak memiliki tempat dalam olahraga,” kata Nass, dilansir Middle East Eye, Jumat (30/7).
Setelah menuai kritik atas tindakannya, kemudian Moster meminta maaf. “Dalam situasi ini dan dengan beban yang kita miliki saat kompetisi, pilihan kata-kata saya tidak tepat. Saya sangat menyesal dan hanya bisa menyampaikan permintaan maaf yang tulus,” ujar Moster.
Dalam sebuah pernyataan, Konfederasi Olahraga Olimpiade Jerman menegaskan Moster tidak dapat melanjutkan perannya sebagai pelatih pesepeda tim nasional di Olimpiade dan akan kembali ke Jerman. Pesepeda Aljazair Lagab awalnya tidak menganggap serius tentang insiden itu. “Tidak ada balapan unta di #Olimpiade itu sebabnya saya datang untuk bersepeda. Setidaknya saya ada di sana di #Tokyo2020,” kata Lagab dalam cicitannya @AzzedineLagab.
Dia mengaku telah menghadapi komentar rasialis yang agresif sebelumnya tapi memilih tidak berurusan dengan mereka di media sosial. Selain itu, dia menyesali serangan rasial ini terjadi saat Olimpiade Tokyo.
Union Cycliste Internationale (UCI), badan pengatur balap sepeda menskors sementara pelatih Jerman itu pada Kamis. Komisi Disiplin UCI segera memeriksa masalah ini dan menganggap pernyataan Moster diskriminatif dan bertentangan dengan aturan dasar kesusilaan.
“UCI mengutuk semua bentuk perilaku rasialis dan diskriminatif dan berusaha untuk memastikan integritas, keragaman, dan kesetaraan dalam bersepeda,” kata UCI dalam sebuah pernyataan.
Beim Einzelzeitfahren war eine rassistische „Anfeuerung“ vom deutschen Leistungssportdirektor Patrick #Moster zu hören. Er rief Nikias Arndt „Hol die Kameltreiber!“ zu, vor ihm fuhren ein Eritreer und ein Algerier. Gut von Florian Naß, das sofort zu kritisieren. #OlympischeSpiele pic.twitter.com/Lw3u0ruIpq
— Maximilian Rieger (@mjrieger) July 28, 2021