Jumat 30 Jul 2021 15:55 WIB

Keterlibatan Tokoh Agama dan Adat Perluas Sosialisasi 5M

Masyarakat diharapkan menerapkan protokol kesehatan.

Keterlibatan Tokoh Agama dan Adat Perluas Sosialisasi 5M. Anggota polisi mencegat pengendara sepeda motor yang kedapatan tidak memakai masker.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Keterlibatan Tokoh Agama dan Adat Perluas Sosialisasi 5M. Anggota polisi mencegat pengendara sepeda motor yang kedapatan tidak memakai masker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Epidemiologi Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan keterlibatan tokoh agama dan adat sebagai duta 5M akan memperluas sosialisasi 5M di tengah masyarakat.

"Ini langkah yang baik dilakukan pemerintah, bekerja sama dengan para tokoh agama dan adat, tokoh masyarakat dalam menggerakkan penerapan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas sosial, ekonomi dan keagamaan," kata Defriman, Jumat (30/7).

Baca Juga

Gerakan 5M mencakup memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi dan menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain itu, didukung dengan mengikuti program vaksinasi.

Defriman yang juga merupakan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas menuturkan melalui penyebarluasan informasi yang benar, masyarakat diharapkan tidak hanya mengetahui manfaat dari penerapan protokol kesehatan tetapi juga paham jalur penularan dan risiko penularan Covid-19. Melalui sosialisasi yang masif, masyarakat diharapkan juga dapat mengubah sikap dan tindakan yang benar dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dalam proses adaptasi dalam masa pandemi Covid-19.

Sementara dosen dan peneliti Mikrobiologi Medis, Biologi Molekuler dan Imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budiman Bela menuturkan peran penyuluh agama memang besar sekali dalam mendiseminasikan informasi terutama terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi. "Masyarakat kita sangat mendengarkan penyuluh agama. Kalau mereka termakan hoaks, maka masyarakat juga menjadi tidak peduli terhadap protokol kesehatan," kata Budiman.

Budiman menuturkan penguasaan duta 5M mengenai implementasi 5M serta pentingnya 5M untuk menghambat penularan Covid-19 penting sekali. Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memfungsikan ribuan penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengampanyekan 5M.

"Ada sekitar 50 ribu penyuluh. Mereka (penyuluh) dapat difungsikan sebagai duta kampanye penerapan protokol kesehatan," ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement