Jumat 30 Jul 2021 17:12 WIB

Tapering Off The Fed Tingkatkan Volatilitas Pasar Uang

Kebijakan The Fed akan berdampak pada sektor swasta yang melakukan utang dalam dolar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), diperkirakan akan mulai mengurangi likuiditas atau tapering off pada awal 2022. Center of Reform on Economics (CORE) menilai kebijakan tersebut akan berdampak pada meningkatnya volatilitas di pasar keuangan.

"Hal ini seiring dengan investor yang sering melakukan konsolidasi akibat sentimen tapering off, karena komentar dari pejabat The Fed juga akan mempengaruhi psikologis pasar keuangan," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet, Jumat (30/7). 

Kebijakan The Fed ini juga akan berpengaruh pada pergerakan pasar saham. Selain itu, menurut Yusuf, nilai tukar rupiah akan berpotensi melemah di awal The Fed melakukan tapering off karena ada aliran modal yang keluar. Namun, Yusuf melihat kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Saya yakin Bank Indonesia akan melakukan intervensi jika pelemahan nilai tukarnya sangat dalam," kata Yusuf. 

Secara umum, Yusuf melihat, kebijakan The Fed ini akan berdampak pada sektor-sektor swasta yang melakukan utang dalam mata uang dolar AS. Untuk itu mereka perlu memitigasi rencana The Fed ini. Hedging atau lindung nilai merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan. 

Menurut Yusuf, otoritas moneter perlu mengantisipasi dengan melakukan kebijakan intervensi seperti suku bunga acuan, intervensi di pasar spot, tunai hingga di pasar SBN. Berbagai instrumen ini dinilai dapat menekan aliran modal keluar.

Dari sisi non-moneter, pemerintah harus menjaga neraca dagang berada pada level yang akomodatif agar tidak mengganggu neraca transaksi berjalan. Neraca transaksi berjalan ini penting karena akan ikut mempengaruhi keputusan BI dalam mengambil kebijakan salah satunya terkait suku bunga.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement