Jumat 30 Jul 2021 18:09 WIB

Wahdah Islamiyah Siapkan Kaderisasi Ulama

Umat Muslim harus dapat mengamalkan ajaran ulama dalam kehidupan sehari-hari.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Wahdah Islamiyah Siapkan Kaderisasi Ulama. Ketua Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin.
Foto: Darmawan / Republika
Wahdah Islamiyah Siapkan Kaderisasi Ulama. Ketua Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin mengaku prihatin dengan banyaknya jumlah ulama Tanah Air yang wafat akhir-akhir ini. Ia berharap umat Muslim dapat mengambil hikmah dengan wafatnya para ulama. 

Hal utama, menurutnya, umat Muslim harus dapat mengamalkan apa yang telah diajarkan para ulama dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga

"Inilah ujian buat umat. Dan kita harus mengambil hikmah dari hal tersebut. Diantaranya lebih peduli kepada para ulama kita yang masih hidup. Sekalian kita bantu jaga keamanan dan kesehatan mereka. Kita juga harus patuh pada fatwa dan arahan mereka. Juga harus banyak mengambil ilmu mereka untuk diamalkan dan diajarkan sebelum mereka dipanggil Allah subhanahu wata’ala," kata Kiai Zaitun kepada Republika.co.id, Jumat (30/7). 

Kiai Zaitun mengatakan saat ini Wahdah Islamiyah terus berupaya melakukan kaderisasi ulama agar dapat berkiprah untuk kemaslahatan umat Islam. Tak tanggung-tanggung, Wahdah Islamiyah memfasilitasi para calon ulama hingga dapat mengenyam bangku kuliah hingga tingkat magister. 

"Berkaitan dengan hal di atas Wahdah Islamiyah langsung membuat program kaderisasi ulama sebagai pelanjut ulama di masa yang akan datang. Wahdah mencoba program yang benar-benar kuat untuk melahirkan calon ulama. Makanya, syarat mengikuti program ini adalah hafal 30 juz dan penguasaan bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan dan tentu saja bisa baca kitab kuning (kitab gundul). Dalam program ini sekaligus para peserta diikutkan dalam program S2," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement