Jumat 30 Jul 2021 21:03 WIB

Gagal ke Final, Daddies Minta Doa untuk Perebutan Perunggu

Ahsan/Hendra dikalahkan pasangan China Taipei, Yang Lee/ Chin-Li Wang, di semifinal.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pebulutangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bersalaman seusai kalah dari ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Jumat (30/7/2021). Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal ke final setelah kalah 11-21, 10-21, dan selanjutnya mereka akan memperebutkan medali perunggu melawan ganda putra Malaysia pada Sabtu 31 Juli 2021.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pebulutangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bersalaman seusai kalah dari ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Jumat (30/7/2021). Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal ke final setelah kalah 11-21, 10-21, dan selanjutnya mereka akan memperebutkan medali perunggu melawan ganda putra Malaysia pada Sabtu 31 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan meminta maaf kepada masyarakat karena gagal ke final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Ahsan/Hendra dikalahkan pasangan China Taipei, Yang Lee/ Chin-Li Wang, dengan skor 11-21 dan 10-21 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jumat (30/7) petang WIB.

The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, kecewa gagal mewujudkan asa masyarakat Indonesia untuk mendapatkan medali emas. "Terima kasih masyarakat Indonesia untuk dukungannya, mohon maaf kami terhenti di semifinal," kata Hendra Setiawan dalam keterangan KOI yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Hendra menjelaskan, kekalahan ini dikarenakan penampilan Lee/Wang sangat baik. Pertahanan lawan, kata pebulu tangkis asal Pemalang itu sulit untuk ditembus meskipun mereka sudah mencoba berbagai pola permainan.

"Lawan tampil bagus. Kami sudah menyiapkan strategi dan tidak berjalan. Kami tertekan sejak pertandingan awal berlangsung," sambung atlet berusia 36 tahun.

Menurut Hendra, tekanan bukan karena mereka terbeban dengan target emas. Namun secara teknis lawan menekan dengan strategi tepat. Hendra mengaku sudah berusaha mencoba berbagai strategi untuk bisa lepas dari lawan yang memaksa bermain dengan drive cepat. Namun upayanya dan Ahsan, tak menemui hasil. 

Kekalahan ini juga menghabiskan wakil ganda putra Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya pasangan nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo tersingkir di babak perempat final dari wakil Malaysia, Aaron Chia/ Soh Wooi Yik.

The Daddies ingin melupakan kekalahan dengan mengalihkan fokus dalam perebutan medali perunggu melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada Sabtu (31/7). "Ini (Olimpiade Tokyo 2020) turnamen terberat sejauh ini dan kami ingin terus berusaha melakukan yang terbaik dalam pertandingan besok saat melawan Aaron/Soh.  Mohon doa masyarakat Indonesia untuk laga perebutan medali perunggu," kata Ahsan menambahkan.

Laga perebutan peringkat ketiga itu akan menjadi pertemuan kedua Ahsan/ Hendra dengan Aaron/Soh di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya Ahsan/Hendra sudah menghadapi wakil Malaysia di di babak penyisihan Grup D Olimpiade Tokyo 2020. Pada saat itu, the Daddies sanggup meredam kekuatan Aaron/ Soh dengan dua gim langsung, lewat skor 21-16 dan 21-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement