REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi buruk bisa terjadi kepada siapa saja. Namun, mimpi buruk bisa menjadi jarang terjadi dan sebaliknya, mimpi juga bisa bertambah sering karena beberapa hal.
Menurut Mayo Clinic, mimpi buruk yang semakin sering disebabkan karena stres, kecemasan, dan trauma. Hal-hal ini selalu ada selama pandemi virus corona.
"Mimpi buruk berdampak negatif pada kualitas tidur," ujar spesialis pengobatan tidur perilaku, Patricia Haynes PhD, dilansir laman Live Strong, Jumat (30/7).
Selain itu, ketakutan akan mimpi buruk dapat menyebabkan kita menghindari tidur. Menurut Sleep Foundation, hal itu akan menyebabkan kurang tidur atau pola tidur yang terganggu yang dalam beberapa kasus dapat berubah menjadi insomnia.
Lebih buruk lagi, mimpi buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan mental yang ada seperti kecemasan dan depresi, yang sudah dikaitkan dengan gejala seperti gangguan tidur. Haynes pun menyarankan beberapa strategi untuk meminimalisasi mimpi buruk, agar kita dapat beristirahat dengan tenang di malam hari.
1. Kendalikan Stres
Stres dan kecemasan dapat memicu mimpi buruk, jadi menemukan cara untuk mengelola perasaan ini dapat membantu. "Manajemen stres termasuk melatih pernapasan dalam dan perhatian penuh, mengurangi tuntutan di tempat kerja atau di rumah, beristirahat dan mengembangkan hubungan positif," kata Haynes.
Nasihat ini bukanlah hal baru, kata Haynes, tetapi hanya karena pernah mendengarnya bukan berarti kita melakukannya. Itu sebabnya dia mendorong untuk memprioritaskan manajemen stres dalam kehidupan sehari-hari.
2. Coba Bermeditasi
Ketika bangun dari mimpi buruk, Haynes mengatakan, kita bisa melakukan sesuatu yang lembut atau santai yang akan membantu kita tertidur kembali dengan cepat. Bernapas dalam-dalam, meditasi, atau relaksasi otot dalam yang progresif semuanya bisa menjadi tempat yang baik untuk memulai.
3. Jangan Terlalu Memikirkannya
"Sangat mudah untuk menyelinap ke dalam lubang kelinci dan mencoba menganalisis jalan keluar kita. Kita bertanya-tanya apa arti mimpi buruk itu dan mengapa kita mengalaminya,” kata Haynes.
Tetapi, seringkali, menganalisis mimpi yang menakutkan secara berlebihan hanya menambah kesusahan dan mengambil alih jam bangun kita. Kita menganalisis mimpi buruk di siang hari, memutar ulang citra mimpi buruk yang sama berulang-ulang seperti kaset rusak.