Sabtu 31 Jul 2021 02:25 WIB

Dapur Umum Isoman Cirebon Berhenti karena Kehabisan Dana

Dapur umum bagi warga isoman di Cirebon terkahir beroperasi pada Sabtu (24/7)

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Warga menyiapkan hidangan makanan di posko dapur umum untuk pasien isoman. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Warga menyiapkan hidangan makanan di posko dapur umum untuk pasien isoman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Dapur umum yang didirikan Pemkot Cirebon melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) terpaksa berhenti. Hal itu menyusul habisnya anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) Pemkot Cirebon.

Kabid Sosial  DSPPPA Kota Cirebon Aria Dipahandi menjelaskan dapur umum itu beroperasi sejak Sabtu (17/7). Terakhir, dapur umum beroperasi sepekan kemudian yakni pada Sabtu (24/7).

Baca Juga

"Mulai (Ahad) 25 Juli 2021, dapur umum berhenti dulu karena anggarannya sudah habis," kata Aria kepada Republika, Jumat (30/7).

Aria menjelaskan pendirian dapur umum itu menggunakan dana BTT sebesar Rp 200 juta. Setiap hari dapur umum tersebut memproduksi sekitar 2.200 nasi kotak bagi warga yang menjalani isoman di lima kecamatan di Kota Cirebon.

Menurut Aria, pendistribusian nasi kotak itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan makan malam bagi warga yang isoman. Selain nasi, di dalam kotak nasi itu berisi tiga macam menu bergizi.

Nasi kotak yang telah dimasak dan dikemas di dapur umum selanjutnya didistribusikan ke lima kecamatan. Proses masak maupun pengemasan dan pendistribusian ribuan nasi kotak ke lima kecamatan itu melibatkan berbagai pihak.

Aria mengaku tidak mengetahui kapan program dapur umum bagi warga isoman itu akan berlanjut. Pihaknya berharap program tersebut dapat menjadi pancingan bagi elemen masyarakat lainnya untuk berbuat hal serupa.

"Kalau ada pihak lain yang mau mendirikan dapur umum, kami senang sekali. Karena kalau hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah, terbatas," tukas Aria.

Seperti diberitakan, pendirian dapur umum itu sebelumnya dilakukan atas perintah Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis. Tujuannya untuk membantu warga yang terpapar Covid-19 khususnya bagi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala yang sedang menjalani isoman.

Azis mengungkapkan tidak semua warga yang menjalani isoman akibat terpapar Covid-19 itu memiliki penghasilan tetap. Justru kebanyakan mereka adalah orang-orang yang mencari nafkah harian. Jika mencari nafkah keluar rumah dalam kondisi positif Covid-19, maka akan berpotensi menularkan kepada orang lain.

"Kami intruksikan Dinsos untuk mengeluarkan stok yang ada, yang pasti Pemda Kota Cirebon akan berusaha sekuat tenaga dalam penanganan Covid-19, termasuk bagi yang OTG dan bergejala ringan," tandas Azis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement