REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Zakat dan sedekah kaum Muslimin melalui BMH kini bahagiakan masyarakat Muslim Pulau Seraya, Batam, Kepulauan Riau.
"Alhamdulillah atas dukungan kaum Muslimin, pada hari Jumat (30/7) BMH Kepulauan Riau menghadirkan program sumur bor untuk warga Muslim Pulau Seraya," terang Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Program ini akan memutus kesulitan akses air bersih yang selama ini dialami oleh warga Pulau Seraya.
"Biasa setiap hari, di bawah panas terik, beberapa warga Pulau Seraya, mendayung perahu hingga ke pulau seberang, kadang hanya mendapatkan satu jerigen air tawar. Itu pun kadang kondisi air keruh, namun apa boleh buat dengan terpaksa mereka harus memanfaatkannya," tutur Aziz.
Kondisi akan lebih buruk kala kemarau tiba. Sumber air di pulau seberang biasanya juga mengering sehingga kondisi yang dihadapi jauh lebih sulit.
"Warga terpaksa harus menyusuri hutan-hutan bakau untuk mendapatkan sedikit air. Jika tak juga mendapatkan air, maka alternatif terakhir adalah membeli ke pedagang air keliling tentu dengan harga yang tidak murah. Per-drumnya warga harus membayar Rp 8.000," urai Aziz.
Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang kian hari kian terpuruk karena sebab pandemi yang tak kunjung mereda melengkapi ujian yang mereka hadapi.
"Alhamdulillah atas izin Allah, Laznas BMH Kepulauan Riau hadir membantu masyarakat. Melalui program sumur bor dan fasilitas air bersih ini beban kehidupan mereka sedikitnya terkurangi," ungkap Aziz.
Menyaksikan hal itu warga Pulau Seraya bahagia luar biasa. "Saya tak pandai becakap, Nak. Tpi jika pun ada hamba Allah yang ikhlas membantu kampung kami untuk membuat sumur bor, maka saya hanya bisa bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT," ujar Mama Rizky dengan isak tangis penuh haru. Ia salah satu ibu rumah tangga yang hadir dalam peluncuran pembangunan sumur bor dan fasilitas air bersih ini.
Sementara itu ketua RT setempat, Bapak Sulung menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kepedulian BMH kepada warganya.
"Kami tak bisa membalas apa-apa atas kebaikan BMH dan para donatur. Hanya kepada Allah SWT kami berharap balasan yang terbaik," ungkapnya dengan suara yang gemetar karena rasa haru.
"Sejak dulu hingga sekarang kami selalu kesulitan air bersih. Masyarakat harus mengambil air ke pulau seberang, bahkan sampai larut malam pun masih mencari air karena harus menyesuaikan dengan kondisi alam.
Kadang kalau pagi air lautnya surut sampai siang hari perahu dayung pun tak bisa kemana-mana, pokoknya kalau diceritakan semuanya memang sangat sulit," urainya lebih lanjut.
Dengan hadirnya sumur bor di Pulau Seraya maka total BMH telah menghadirkan 13 sumur bor dan fasilitas air bersih yang tersebar di berbagai pulau di kawasan Kepulauan Riau.