REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Filantra menyelenggarakan gerakan bersama peduli satwa. Gerakan ini dibuat sebagai bentuk upaya tanggap PPKM Darurat dan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kelestarian satwa.
"Program ini membantu aneka satwa yang ada di kebun binatang di seluruh Indonesia beserta petugas penjaganya agar bisa tetap bertahan di kondisi Pandemi Covid 19," ujar CEO Filantra Asep Nurdin, kepada wartawan, Sabtu (31/7).
Menurut Asep, tidak hanya itu sebagai upaya meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kelestarian satwa. Filantra juga turut serta melestarikan satwa melalui program konservasi satwa-satwa yang terancam punah.
Menurutnya, pandemi Covid 19 dan pembatasan kegiatan di sejumlah daerah, memaksa masyarakat untuk mengurangi aktivitasnya di luar ruangan. Dampaknya, adalah sejumlah sektor harus berjuang keras untuk bisa bertahan, termasuk kebun binatang yang mengandalkan para wisatawan yang berkunjung ke sana.
"Kondisi sulitnya kebun binatang merawat binatang yang ada menggugah Filantra untuk membantu meringankan manajemen kebun binatang dalam memelihara satwa dan membantu para penjaga satwa," katanya.
Sampai sekarang ini, kata dia, Filantra telah menyalurkan bantuan pakan satwa untuk 20 kebun binatang se-Indonesia. Di antaranya, Bali Reptile Park (Rimba Reptil Internasional)
Bazooga Bandung, Cikumbulan Garut, Kasang Kulim Zoo, Lombok Wildlife Park Madiun Umbul Square, Mirah Fansasia Banyuwangi, Medan Zoo, Semarang Zoo
Serulingmas Banjarnegara, Siantar Zoo, Taman Rimbo Zoo Jambi, Taman Satwa Lembah Hijau, Wildlife Rescue Centre Jogja
Program ini, kata dia, adalah bagian dari pilar program Animal Walfare dan akan terus dilanjutkan sebagai bentuk kepedulian untuk satwa-satwa yang ada di Indonesia dengan bekerjasama dengan Kitabisa.com dan perusahaan-perusahaan dalam program CSR.