Sabtu 31 Jul 2021 13:43 WIB

Warga Malaysia Berunjuk Rasa, Tuntut PM Muhyiddin Mundur

Ratusan orang berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (31/7).

Aksi Unjuk Rasa (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana
Aksi Unjuk Rasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ratusan orang yang didominasi anak-anak muda dengan mengenakan berbaju hitam berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (31/7). Dalam unjuk rasa itu, mereka menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengundurkan diri karena dinilai gagal menjalankan pemerintahan.

Pengunjuk rasa melakukan konvoi sejak pukul 11.30 waktu setempat dari Stasiun LRT Masjid Jamek di Jalan Melaka ke Dataran Merdeka, ikon kota Kuala Lumpur. Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel "Mundur Muhyiddin", "Letak Jabatan", "Hidup-Hidup", "Hidup Rakyat", "Tolak-Tolak", "Lawan-Lawan", "Bangkit-bangkit, Anak Muda" secara bergantian.

Baca Juga

Sejumlah perempuan di barisan depan membawa empat "pocong" berwarna putih, diikuti sejumlah laki-laki yang membawa spanduk hitam besar bertuliskan "Kerajaan Gagal" dan "Penipu Nasional".

Ada juga yang membawa poster bertuliskan "Kartu Laporan Pemerintah: Kepemimpinan, Kesehatan Negara, Kegiatan Ekonomi, Keprihatinan, Kejujuran, Gagal" dan "Stop Police Intimidation". Di antara pengunjuk rasa, tampak Wakil Ketua Partai Amanah Kawasan Setiawangsa, Asmaaliff Abdul Adam, yang sehari sebelumnya melaporkan Menteri Undang-Undang Takiyuddin dan PM Muhyiddin ke Kantor Polisi Dang Wangi karena membatalkan peraturan darurat yang membuat kecewa Raja Malaysia.

Di antara mereka ada pula para pemerhati dari pengacara yang mengenakan jas hitam. Para koordinator mengenakan helm putih dan berulangkali mengingatkan peserta untuk menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan.

Menjelang tiba di Dataran Merdeka, mereka dihadang Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Jalan menuju lapangan tersebut ditutup, sementara di sekitarnya terlihat banyak petugas kepolisian dan pengatur lalu lintas.

Helikopter polisi berkeliling mengawasi aksi unjuk rasa dari atas Dataran Merdeka dan Gedung Bandaraya, tempatpemerintah kota Kuala Lumpur berkantor. Karena dilarang masuk ke Dataran Merdeka, para pengunjuk rasa melanjutkan konvoike Jalan Raja Laut lalu duduk di jalan mendengarkan orasi dari koordinator lapangan sambil meneriakkan yel-yel. Hingga pukul 13.00 waktu setempat, unjuk rasa berlangsung tertib dan tak ada kericuhan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement