Sabtu 31 Jul 2021 16:17 WIB

PLN Pimpin Transformasi Pengadaan Barang dan Jasa di BUMN

Sepanjang tahun 2020 lalu, pengeluaran belanja PLN mencapai Rp 276,6 triliun

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
PT PLN (Persero) secara konsisten melanjutkan transformasi sejak gagasan ini dirilis pada April 2020 tahun lalu. Salah satu bagian dari transformasi ini melahirkan e-Procurement Academy yang dibangun sebagai wadah pembelajaran berbasis digital bagi seluruh jajaran PLN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
Foto: istimewa
PT PLN (Persero) secara konsisten melanjutkan transformasi sejak gagasan ini dirilis pada April 2020 tahun lalu. Salah satu bagian dari transformasi ini melahirkan e-Procurement Academy yang dibangun sebagai wadah pembelajaran berbasis digital bagi seluruh jajaran PLN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT PLN (Persero) secara konsisten melanjutkan transformasi sejak gagasan ini dirilis pada April 2020 tahun lalu. Salah satu bagian dari transformasi ini melahirkan e-Procurement Academy yang dibangun sebagai wadah pembelajaran berbasis digital bagi seluruh jajaran PLN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

Adapun e-Procurement Academy diinisiasi PLN sebagai upaya untuk membangun dan meningkatkan kompetensi insan PLN di bidang pengadaan barang dan jasa. Terobosan ini diharapkan akan memberi manfaat besar bagi PLN dan pengguna lain di lingkungan BUMN.

“Dengan adanya terobosan ini, kami manajemen PLN berharap proses belajar bagi insan PLN di seluruh Indonesia untuk meningkatkan knowlegde, skill, kapasitas dan kapabilitas berdasarkan best leading practice khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa“ ungkap Syofvi F. Roekman, Direktur Manajamen Sumber Daya Manusia PLN dalam gelar acara Launching E-Procurement Academy.

Syofvi menambahkan dengan platform baru ini, proses pengadaan akan semakin mudah tanpa harus mengorbankan banyak waktu, tenaga dan biaya untuk melakukan pembelajaran tatap muka.