Sabtu 31 Jul 2021 19:59 WIB

Aksara Jawa Sunda dan Bali Didaftarkan Bersamaan ke BSN

Dokumen RSNI yang sudah siap untuk didaftarkan ke BSN adalah aksara Jawa dan Sunda

Red: Hiru Muhammad
Pengajuan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk standar papan ketik, fon dan transliterasi aksara Jawa dan aksara Sunda ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diajukan  Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), tidak bisa diajukan satu persatu menyusul arahan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Foto: istimewa
Pengajuan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk standar papan ketik, fon dan transliterasi aksara Jawa dan aksara Sunda ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diajukan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), tidak bisa diajukan satu persatu menyusul arahan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengajuan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk standar papan ketik, fon dan transliterasi aksara Jawa dan aksara Sunda ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diajukan  Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), tidak bisa diajukan satu persatu menyusul arahan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Marketing Pandi, Heru Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (31/7) menyayangkan pemberitahuan proses pengajuan RSNI tersebut baru diinformasikan belakangan kepada Pandi dan tim penyusun standardisasi, ketika dokumen standardisasi aksara Jawa dan Sunda sudah hampir rampung. Padahal  Pandi dan BSN selalu melakukan koordinasi secara berkala dan menggelar meeting online untuk membahas apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan draf dokumen RSNI.

"Sangat disayangkan arahan ini tidak muncul dari awal, karena akan berdampak signifikan hingga harus merombak dokumen proposal RSNI, tetapi dapat dipahami bahwa ini (pendaftaran SNI fon dan papan ketik aksara) merupakan sesuatu yang baru di BSN, sehingga ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua kedepannya " ucap Heru Nugroho.

Menurut Heru, dari hasil diskusi dengan para pegiat aksara, disepakati momentum ini akan digunakan untuk menambahkan aksara Bali ke dalam penyusunan dokumen RSNI berbarengan dengan aksara Jawa dan Sunda. Langkah penggabungan ini diambil menyusul arahan terbaru dari BSN terkait pendaftaran dokumen RSNI yang tidak bisa didaftarkan satu persatu.