REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Sabtu (31/7) mengecam Amerika Serikat (AS) karena terus memberikan dukungan militer kepada Israel sehubungan dengan kesepakatan senjata yang baru antara kedua negara sekutu itu.
"Keputusan AS untuk menyetujui kesepakatan senjata besar-besaran kepada entitas Zionis (Israel) mendorong pendudukan dan melanjutkan agresi terhadap rakyat kami dan tanah suci mereka," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan.
Qassem mengatakan AS berisiko menjadi kaki tangan dalam agresi Israel terhadap Palestina dengan terus mendukungnya “dengan senjata, uang, dan perlindungan politik untuk menjalankan kebijakan pendudukan.”
Dia mencatat pendekatan seperti itu oleh AS membuat Israel berani memberontak terhadap hukum dan resolusi internasional dan terus meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa mereka menyetujui penjualan 18 helikopter angkut berat Sikorsky CH-53K ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan senilai 3,4 miliar dolar AS.
Kesepakatan itu menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel, kata pernyataan itu.
“Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap,” tambah pernyataan itu.