Ahad 01 Aug 2021 14:39 WIB

Sebanyak 2.200 Hafizh Disebar ke Pelosok Desa Jabar

Dari 5.957 desa, 2.200 hafizh mengisi tiap desa, dan sisanya diisi hafizh pesantren.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Para santri penghafal Alquran (Hafizh)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Para santri penghafal Alquran (Hafizh)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan seluruh desa memiliki penghapal Alquran. Program ini dibuat, untuk mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin.

Menurut Ridwan Kamil, dari 5.957 desa, sudah ada 2.200 hafizh 30 juz merupakan produk pemberdayaan program ini dan sudah ditempatkan di desa-desa. Sementara sekitar 3.800 lagi akan diisi hafizh pesantren.

Saat ini mereka masih belajar di pesantren dengan kemampuan hapal 10-20 juz. Hafizh pesantren ini diproyeksikan ditempatkan di desa-desa.

"Saya tetap anggarkan untuk satu pesantren satu hafizh walau situasi masih pandemi Covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Training for Trainer Smart Method Bil Qalam 9 Jam Paham Bahasa Arab Alquran secara virtual dari Gedung Pakuan, Bandung, akhir pekan ini.

Pemprov Jabar, bersama pemkab/pemkot akan memasifkan pelatihan membaca Alquran kepada sekitar 45 juta penduduk muslim di Jabar. Tujuannya bukan saja memberantas buta akasa Alquran tapi juga meningkatkan pemahaman isi kitab suci.

"Insya Allah kegiatan ini akan dimasifkan ke seluruh Jawa Barat yang memiliki penduduk 45 juta muslim," katanya.

Selain menghapal dan membaca Alquran, Emil juga berpesan kepada muslim di Jabar kalau memungkinan minimal menguasai tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan Arab. Karena, Indonesia sebagai bahasa persatuan, Inggris bahasa pergaulan internasional, dan Arab dapat dipergunakan memahami Alquran dan hadits.

"Itu kenapa Jabar juga punya program English for ulama. Fiqihnya dikuasai dengan bahasa Arab, pergaulannya bahasa internasional, bahasa Inggris. Itulah cita-cita kami, makanya program Jabar Juara Lahir Batin didukung sekali," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement