Ahad 01 Aug 2021 14:23 WIB

Berapa Kali Khatam Alquran yang Ideal dan Alasannya?  

Hal yang terpeting selain khatam Alquran adalah memahami maknanya

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Hal yang terpeting selain khatam Alquran adalah memahami maknanya. Ilustrasi Membaca Alquran
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Hal yang terpeting selain khatam Alquran adalah memahami maknanya. Ilustrasi Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap orang memiliki tekad yang berbeda dalam meyelesaikan bacaan Alquran, hal ini juga bergantung pada tingkat keimanan yang dimiliki. Namun sebenarnya berapa lama waktu yang tepat untuk dapat khatam Alquran?

Dilansir dari laman Alukah pada Ahad (1/8), ada orang yang menyelesaikan Alquran dalam waktu sebulan dengan membaca satu juz setiap hari. 

Baca Juga

Ada pula yang mengkhatamkan Alquran 15 hari sekali, dengan membaca dua juz sehari. Namun ada juga yang menuntaskannya setiap tujuh hari sekali, ada pula yang mengkhatamkan Alquran tiga hari sekali, dengan demikian setiap harinya khatam 10 juz, seperti yang dilakukan para sahabat. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah disebutkan: 

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ جَدِّهِ أَوْسِ بْنِ حُذَيْفَةَ قَالَ قَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَفْدِ ثَقِيفٍ فَنَزَّلُوا الْأَحْلَافَ عَلَى الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ وَأَنْزَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَنِي مَالِكٍ فِي قُبَّةٍ لَهُ فَكَانَ يَأْتِينَا كُلَّ لَيْلَةٍ بَعْدَ الْعِشَاءِ فَيُحَدِّثُنَا قَائِمًا عَلَى رِجْلَيْهِ حَتَّى يُرَاوِحَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ وَأَكْثَرُ مَا يُحَدِّثُنَا مَا لَقِيَ مِنْ قَوْمِهِ مِنْ قُرَيْشٍ وَيَقُولُ وَلَا سَوَاءَ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ مُسْتَذَلِّينَ فَلَمَّا خَرَجْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ كَانَتْ سِجَالُ الْحَرْبِ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ نُدَالُ عَلَيْهِمْ وَيُدَالُونَ عَلَيْنَا فَلَمَّا كَانَ ذَاتَ لَيْلَةٍ أَبْطَأَ عَنْ الْوَقْتِ الَّذِي كَانَ يَأْتِينَا فِيهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ أَبْطَأْتَ عَلَيْنَا اللَّيْلَةَ قَالَ إِنَّهُ طَرَأَ عَلَيَّ حِزْبِي مِنْ الْقُرْآنِ فَكَرِهْتُ أَنْ أَخْرُجَ حَتَّى أُتِمَّهُ قَالَ أَوْسٌ فَسَأَلْتُ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ تُحَزِّبُونَ الْقُرْآنَ قَالُوا ثَلَاثٌ وَخَمْسٌ وَسَبْعٌ وَتِسْعٌ وَإِحْدَى عَشْرَةَ وَثَلَاثَ عَشْرَةَ وَحِزْبُ الْمُفَصَّلِ

Dari Utsman bin Abdullah bin Aus dari kakeknya Aus bin Khudzaifah dia berkata, "Kami mendatangi Rasulullah SAW dalam rombongan utusan Bani Tsaqif, kemudian rombongan kabilah itu singgah menemui Al Mughirah bin Syu'bah, sementara Rasulullah ﷺ menempatkan Bani Malik di kubah miliknya. Beliau mendatangi kami setiap malam setelah isya, kemudian menceritakan hadits sambil berdiri di atas kedua kakinya sehingga berganti-gantian di antara kedua kakinya.

Paling banyak yang beliau ceritakan adalah apa yang ia alami dari kaumnya, Quraisy. Beliau bersabda, "Tidaklah sama, kami orang-orang yang lemah dan terhina, tatkala keluar ke Madinah peperangan silih berganti di antara kami dan mereka, kami mengalahkan mereka dan mereka mengalahkan kami."

Tatkala suatu malam beliau terlambat dari waktu kedatangannya kepada kami, aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, pada malam ini engkau terlambat datang kepada kami. "

Beliau bersabda,"Sungguh, telah datang padaku bagianku dari Alquran, maka aku tidak ingin keluar hingga menyempurnakannya." Aus berkata, "Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah SAW, bagaimanakah kalian menggolong-golongkan Alquran? Mereka menjawab: "Tiga, lima, tujuh, sembilan, sebelas, tiga belas dan hizbul mufasshal."”

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ لَمْ يَفْقَهْ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلاَثٍ.

Dari Abdullah Ibn Umar berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidak dapat memahami (dzahir maknanya) orang yang membaca Alquran (menghatamkannya) kurang dari tiga hari.”(HR Abu Dawud).

Abdullah bin Masud mengkhatamkan Alquran rata-rata sekali dalam sepekan. Mulai dari Jumat dan berakhir pada Jumat pula. 

Seseorang diminta untuk tidak tergesa-gesa dalam membaca kitab suci, agar mereka dapat mengetahui makna dari ayat Alquran.     

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement