REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM RS Hanung Harimba Rachman menegaskan, kunci pemulihan ekonomi dan kesehatan yakni melakukan vaksinasi. Tujuannya agar pelaku usaha, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat kembali menggerakkan sektor ekonomi.
Hanung menargetkan, sebanyak 300 ribu pelaku UMKM di Provinsi Jawa Timur mendapatkan vaksin. "Tahap awal kami sediakan 50 ribu vaksin. Kami juga telah mengajukan ke Kemenkes untuk mendapatkan vaksin tambahan sebesar 250 ribu bagi pelaku UMKM, peritel dan ekosistemnya di Jawa Timur, jadi kita targetkan 300 ribu vaksin," Kata dia melalui siaran pers, Ahad (1/8).
Ia menjelaskan, vaksinasi menjadi penting dalam mengatasi pandemi, walau tetap vaksin tidak bisa menghindarkan kita dari virus seratus persen. Setidaknya dapat membuat tubuh lebih kebal terhadap inveksi.
"Dengan sudah divaksin, UMKM juga diharapkan dapat lebih nyaman dalam berjualan dengan resiko penularan yang lebih rendah. Hanya saja perlu diingat tetap memperhatikan protokol Kesehatan harus tetap dijalankan," tegas Hanung.
Dirinya menambahkan, pemerintah telah menyediakan vaksin sebanyak 535 ribu dosis bagi pelaku UMKM yang telah tersebar di beberapa kota. "Dari dosis vaksin yang sudah disediakan, harapan kami akan terus ditambah lagi ke depannya, sehingga target pemerintah untuk membentuk herd immunity dapat tercapai. Selain itu saya juga mengimbau, meskipun pandemi belum berakhir, masyarakat khususnya pelaku UMKM harus mampu bertahan bahkan tumbuh sehingga ekonomi kita dapat segera pulih kembali," tuturnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan vaksinasi itu. Ia optimistis, Sentra Vaksinasi ini akan memperluas jangkauan warga masyarakat Jawa Timur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
"Ini menjadi semangat untuk kita mewujudkan percepatan herd immunity. Ada dua hulu penanganan Covid-19, Yang sangat penting antara lain adalah vaksinasi dipercepat, yang kedua adalah protokol kesehatan diperketat. Dua poin ini adalah pintu pembuka apakah kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, kegiatan di bidang keagamaan dan kegiatan di banyak tempat supaya bisa beroperasi kembali secara normal," jelas Khofifah.