Ahad 01 Aug 2021 16:17 WIB

PB IDI Sarankan Vaksin Dosis Ketiga Nakes Pakai Moderna

Antibodi yang dihasilkan oleh Moderna disebut jauh lebih tinggi dari Sinovac.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin saat akan memvaksin masyarakat pada program vaksinasi kolaborasi dan nakes pendukung di Jakarta  (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin saat akan memvaksin masyarakat pada program vaksinasi kolaborasi dan nakes pendukung di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyarankan agar tenaga kesehatan (nakes) disuntik vaksin Covid-19 dosis ketiga dengan jenis Moderna. Sebab, antibodi yang dihasilkan jauh lebih tinggi daripada Sinovac. "Saya sarankan lebih baik pakai Moderna. Karena antibodi yang dihasilkan jauh lebih tinggi dari Sinovac," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/8).

Kemudian, ia melanjutkan saat ini nakes yang sudah vaksin Covid-19 dosis ketiga baru di Rumah Sakit (RS) kepunyaan Menteri Kesehatan (Menkes). Sedangkan di daerah belum merata. "Itulah, ada diskriminasi nakes, yang baru di vaksin di RS kepunyaan Menkes," kata dia.

Baca Juga

Ia menambahkan di DKI Jakarta terdapat ada 46 orang nakes yang disuntik vaksin dosis ketiga menggunakan jenis Sinovac. Sementara 3.287 lainnya menggunakan jenis Moderna. Menurutnya, hal tersebut merupakan pilihan. "Ya itu pilihan," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Dokter Ahli Imunitas sekaligus Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Stevent Sumantri mengatakan vaksin booster sepertinya tidak harus selalu vaksin moderna. Vaksin inactivated seperti Sinovac atau Sinopharm, ternyata juga mempunyai efektivitas serupa untuk meningkatkan titer antibodi, kemungkinan karena efek memori yang kuat dan terjaga.

"Kemungkinan besar untuk populasi dengan paparan tinggi misalnya nakes terhadap varian Delta (virus seribu kali lebih banyak), akan butuh dosis ketiga untuk tingkatkan antibodi, apapun vaksinnya, namun terlebih vaksin inactivated," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Ahad (1/8).

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement