Ahad 01 Aug 2021 16:37 WIB

Satpol PP DIY Klaim Mobilitas Masyarakat Turun Signifikan

Satpol PP DIY menyebut mobilitas masyarakat yogyakarta turun 30 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Perwakilan Paguyuban Kawasan Malioboro memasang bendera putih tanda berkabung di tepi Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (30/7). Pemasangan bendera putih ini sebagai tanda simbolis Malioboro Berkabung oleh Paguyuban Kawasan Malioboro. Hal ini imbas ditutupnya kawasan Malioboro selama pemberlakuan PPKM Darurat. Sehingga pedagang kaki lima sama sekali tidak ada pemasukan selama itu. Mereka meminta pelonggaran masuk ke Malioboro bagi pengunjung. Serta meminta kebijakan yang serta terobosan yang nyata berdampak bagi mereka.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Perwakilan Paguyuban Kawasan Malioboro memasang bendera putih tanda berkabung di tepi Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (30/7). Pemasangan bendera putih ini sebagai tanda simbolis Malioboro Berkabung oleh Paguyuban Kawasan Malioboro. Hal ini imbas ditutupnya kawasan Malioboro selama pemberlakuan PPKM Darurat. Sehingga pedagang kaki lima sama sekali tidak ada pemasukan selama itu. Mereka meminta pelonggaran masuk ke Malioboro bagi pengunjung. Serta meminta kebijakan yang serta terobosan yang nyata berdampak bagi mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mobilitas masyarakat di DIY dinilai sudah turun dengan angka yang cukup signifikan selama penerapan PPKM darurat, PPKM level 3 dan 4 hingga perpanjangan PPKM level 4 di DIY. PPKM ini sudah berjalan sejak 3 Juli dan berakhir pada 2 Agustus 2021 besok.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY, Noviar Rahmad mengatakan, setidaknya hingga saat ini penurunan mobilitas masyarakat sudah di angka yang ditargetkan. Berdasarkan target dari pemerintah pusat, penurunan mobilitas dapat turun 50 persen atau minimal 30 persen.

Baca Juga

"Penurunan mobilitas minus 30 persen," kata Noviar melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (1/8).

Selama perpanjangan PPKM level 4 di DIY, beberapa pelonggaran seperti di kegiatan usaha sudah mulai dilakukan. Namun, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, juga diberlakukan buka tutup jalan terhadap akses yang sebelumnya ditutup total.