Ahad 01 Aug 2021 16:48 WIB

Indonesia Kembali Kedatangan Vaksin Moderna Amerika Serikat

Sebanyak 3,5 juta vaksin Moderna kembali datang dari Amerika Serikat

Rep: Ferginedira/ Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas mengecek kondisi boks berisi vaksin COVID-19 jenis Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/8/2021). Sebanyak 3,5 juta vaksin COVID-19 Moderna tiba di Indonesia dengan skema Covax dose sharing dari Amerika Serikat
Foto: Antara/Fauzan
Petugas mengecek kondisi boks berisi vaksin COVID-19 jenis Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/8/2021). Sebanyak 3,5 juta vaksin COVID-19 Moderna tiba di Indonesia dengan skema Covax dose sharing dari Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat (AS), Moderna, Ahad (1/8). 

Sebanyak 3,5 juta dosis vaksin Moderna tiba di Jakarta melalui skema Covax Facility yang saat ini melalui proses tahap tiga.

Baca Juga

Sebelumnya RI telah menerima 4.500.160 dosis vaksin Moderna dalam dua tahap, yakni tahap satu sebesar 3.000.060, dan tahap kedua sebesar 1.500.100. 

"Dengan kedatangan hari ini, maka jumlah vaksin Moderna, dukungan kerja sama Pemerintah AS melalui Covax Facility yang telah diterima Indonesia adalah 8,000,160 dosis vaksin jadi," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, dalam konferensi pers secara virtual, Ahad.

"Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Amerika Serikat atas dukungan tambahan vaksin Moderna," ujarnya menambahkan.

Menlu Retno mengatakan, kerja sama melalui mekanisme berbagi dosis ini merupakan salah satu cara yang penting untuk dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi. Retno merangkum vaksin yang telah diterima RI yakni, 178.357.880 yang terdiri dari vaksin curah atau bulk, dan vaksin jadi.

Sementara itu jika dilihat dari sumbernya, RI menerima vaksin jadi dari Covac Facility sebesar 19.704.960 dosis secara gratis. "Insya Allah di Agustus ini, masih akan ada serangkaian ketibaan vaksin di Indonesia," ujarnya.

Menlu Retno juga terus menekankan soal kesenjangan vaksin di tingkat lebar yang masih lebar. Pekan ini, pun tuturnya, jumlah dosis yang telah disuntikan berbanding dengan populasi di kawasan Eropa sebesar 84,9 persen, kawasan Amerika Utara 82,5 persen. Sedangkan di kawasan Afrika baru 4,6 persen dan kawasan ASEAN baru 21,7 persen.

"Indonesia sendiri hingga kini telah menyuntikan lebih dari 67 juta dosis vaksin Covid-19, 67.761.337 dosis atau 24,49 persen dari total populasi Indonesia," ujar Menlu.

Menlu berharap dengan terus berdatangannya vaksin dari berbagai sumber ke Indonesia, Pemerintah dapat mempercepat program vaksinasi bagi masyarakat Indonesia, Sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 dan menekan angka perawatan rumah sakit dan kematian.

"Dengan bekerja keras, disiplin dan bersatu sambil terus berdoa, kita bangsa Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan," ujar Menlu Retno.

Tak hanya Moderna, Indonesia juga akan menerima  620 ribu vaksin AstraZeneca. Vaksin ini, dia menjelaskan, merupakan hasil dukungan kerja sama bilateral pemerintah Inggris. 

Dia menambahkan, dukungan vaksin dari Inggris ini juga merupakan komunikasi yang intensif yang dilakukan Indonesia dengan menteri luar negeri Inggris di sela-sela pertemuan G20 di Italia. 

"Oleh karena itu, kami juga berterimakasih pada pemerintah Inggris. Kerja sama ini merupakan salah satu cara yang penting untuk dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi ini," ujarnya.

Kedepannya, pihaknya berjanji pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengamankan pengadaan vaksin bagi kepentingan rakyat Indonesia. Bahkan, dia menambahkan, rencananya vaksin Covid-19 kembali tiba besok 2 Agustus 2021. Namun, Retno belum mau banyak membicarakannya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menekankan bahwa vaksin Covid-19 yang tiba dan digunakan di Indonesia dipastikan berkhasiat, aman, dan halal untuk digunakan.

"Meski program vaksinasi digencarkan, masyarakat tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan dan aturan PPKM guna mengerem laju penularan Covid-19," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement