REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Yo-jong mengingatkan konsekuensi Korea Selatan (Korsel) jika melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS), Ahad (1/8) waktu setempat. Menurutnya, kegiatan tersebut akan merusak tekad kedua Korea untuk membangun kembali hubungan.
Kom Yo-jong juga mengatakan, bahwa keputusan memulihkan hotline kedua Korea tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan 'fisik'. "Akan tidak bijaksana untuk mengasumsikan bahwa KTT sudah dekat," ujarnya menurut laporan media pemerintah Korut, KCNA, Ahad.
Komentar adik perempuan Kim Jong-un itu datang pada saat kedua Korea tengah berada dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai upaya memulihkan hubungan kedua negara. Washington dan Seoul juga berencana akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus.
"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korsel melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.
Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata. Pada Selasa pekan lalu keduanya menghubungkan kembali sambungan hotline Korut yang terputus pada Juni tahun lalu.