Senin 02 Aug 2021 07:52 WIB

Pendukung Presiden Bolsonaro Desak Perubahan Sistem Pemilu

Pendukung pemerintah berunjuk rasa di beberapa kota Brasil pada Ahad (1/8)

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara dalam upacara di istana kepresidenan Planalto, di Brasilia, Brasil, Selasa, 13 Juli 2021.
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara dalam upacara di istana kepresidenan Planalto, di Brasilia, Brasil, Selasa, 13 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pendukung pemerintah berunjuk rasa di beberapa kota Brasil pada Ahad (1/8). Mereka menyerukan perubahan dalam sistem pemilihan elektronik, yang menurut Presiden Jair Bolsonaro tidak dapat dipercaya.

Bolsonaro bersikeras agar sistem pemilihan umum mengadopsi surat suara tercetak yang dapat diaudit. Dia juga mengusulkan sistem campuran yaitu sistem elektronik akan mencetak tanda terima yang dapat dihitung jika ada pertentangan hasil pemilihan umum.

Baca Juga

Dalam sebuah video yang diputar ke demonstran di Brasilia, Bolsonaro mengulangi peringatan bahwa pemilihan tidak akan diadakan tahun depan jika tidak bersih dan demokratis.

"Orang yang mengatakan pemungutan suara elektronik aman dan tunduk pada audit adalah pembohong," kata Bolsonaro.

Bolsonaro mengklaim sistem elektronik telah memungkinkan kecurangan pemilihan umum. Namun dia tidak dapat memberikan bukti kasus semacam itu.  

Pengadilan pemilihan utama Brasil dan anggota Mahkamah Agung mengatakan tidak ada kecurangan dalam sistem pemungutan suara elektronik. Menurut mereka, sistem tersebut sangat efisien dan dapat diaudit.

Para kritikus menyebut tindakan Bolsonaro serupa dengan mantan presiden AS Donald Trump yaitu menabur keraguan pemilihan untuk membuka jalan baginya agar tidak menerima kekalahan pada 2022. Popularitas Bolsonaro semakin jatuh karena penanganan pandemi Covid-19 yang tidak mumpuni.

Pendukung Bolsonaro juga mengadakan demonstrasi pada di Sao Paulo dan Rio de Janeiro pada Ahad untuk mendukung perubahan pemilihan yang diinginkannya. Sebuah komite Kongres akan memberikan suara pada pekan ini, terkait RUU yang mengusulkan kertas suara. Ketua Majelis Rendah Arthur Lira, yang merupakan sekutu Bolsonaro, menentang proposal tersebut dan menyebut diskusi tentang sistem pemungutan suara sangat membuang waktu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement