Senin 02 Aug 2021 07:54 WIB

Masyarakat di Tasikmalaya Diimbau Waspadai Bencana Longsor

BMKG memperingatkan akan ada hujan lebat di wilayah Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Petugas membersihkan material longsor yang menutup akses jalan alternatif penghubung Tasikmalaya-Pangandaran, tepatnya di Dusun Cimandar, Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (21/1) siang.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petugas membersihkan material longsor yang menutup akses jalan alternatif penghubung Tasikmalaya-Pangandaran, tepatnya di Dusun Cimandar, Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (21/1) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dalam dua hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang terjadi di sejumlah wilayah Tasikmalaya. Kendati tak besar, hujan terjadi sepanjang siang dan malam.

Kepala Seksi Penanganan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, dalam dua hari terakhir hujan dengan intensitas sedang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya. Akibatnya, terjadi satu kejadian bencana atap rumah rusak akibat hujan yang terjadi tersebut. 

"Dari dua hari terakhir ada laporan di wilayah Mangkubumi, tepatnya di Kelurahan Karikil, satu rumah atapnya ambruk akibat hujan pada Ahad sekitar pukul 11.00 WIB. Namun memang dari kondisi rumahnya sudah kurang baik," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (1/8).

Menurut dia, sejauh ini baru ada satu laporan kejadian bencana yang masuk ke BPBD Kota Tasikmalaya dalam dua hari terakhir. Namun, pihaknya sudah melakukan penanganan di lokasi kejadian.

"Kita sudah melakukan assessment ke lapangan. Kita mendorong kebutuhan dasar. Kalau perlu dibantu dengan biaya stimulan, kita akan bantu," kata dia.

Erik menjelaskan, saat ini wilayah Kota Tasikmalaya seharusnya masih masuk musim kemarau. Namun, beberapa hari ke belakang terdapat peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ia menyebutkan, BMKG memperingatkan akan ada hujan lebat di wilayah Tasikmalaya. Artinya, meski musim kemarau belum selesai, tapi sudah ada peringatan dini terkait banjir longsor."Diperkirakan dalam sepekan ini masih akan turun hujan. Memang cuaca tahun ini tak menentu," ujar dia.

Erik mengimbau masyarakat agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di wilayah rawan longsor. Sebab, kondisi cuaca saat ini tak bisa diprediksi. Ia juga meminta aparat di lingkungan untuk memantau kondisi alam dan masyarakatnya. "Takutnya terjadi longsor yang tidak diinginkan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, hujan dengan intensitas sedang juga terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Meski intensitas hujan tak tinggi, tapi durasi hujan cukup lama. "Namun dalam dua hari terakhir, alhamdulillah belum ada laporan kejadian bencana. Mudah-mudahan tidak ada bencana," kata Irwan.

Menurut dia, merujuk prediksi BMKG, saat ini Kabupaten Tasikmalaya masih masuk musim kemarau. Bahkan, BMKG menyebut puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus. Namun, lanjut dia, hingga saat ini terjadi hujan di wilayah Tasikmalaya.

Karena itu, Irwan mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di daerah zona merah tanah longsor dan banjir. Sebab, Kabupaten Tasikmalaya disebut daerah dengan potensi kejadian longsor yang tinggi.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya hingga 31 Juli, sudah terdapat 183 kejadian bencana selama 2021. Dari total kejadian itu, bencana tanah longsor adalah yang paling mendominasi yaitu 84 kejadian. BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat, total kerugian akibat bencana alam selama 2021 ditaksir mencapai Rp 11,4 miliar.

Sementara di Kabupaten Garut, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Suofyan mengatakan, hujan dengan intensitas sedang juga terjadi di sejumlah wilayah daerah itu. Namun, ia mengatakan, tak ada laporan kejadian bencana dalam beberapa hari terakhir.  "Kita kemarin baru rapat agar semua siap siaga akan kekeringan, tapi malah terjadi hujan," kata dia.

Ia mengimbau masyarakat di Kabupaten Garut tetap waspada akan bencana tanah longsor. Diharapkan, apabila ada tanda-tanda kejadian longsor, masyarakat dapat segera melapor ke petugas berwenang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement