Senin 02 Aug 2021 11:44 WIB

Hama Belalang Kumbara Masih Serang Desa di Sumba

Pemda berusaha memberantas belalang itu dengan cara menyemprotkan pestisida.

Hama Belalang Kumbara Masih Serang Desa di Sumba. Ilustrasi
Foto: Arab News
Hama Belalang Kumbara Masih Serang Desa di Sumba. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur hingga kini terus berusaha memberantas hama belalang kumbara yang sampai dengan Ahad (1/8) masih menyerang menyerang tanaman milik para petani di sejumlah desa.

Masih ada sampai kemarin. Kemarin saya sempat meninjau langsung lokasi yang menjadi serbuan hama belalang kumbara itu," kata Wakil Bupati Lembata Marthen Christian Taka, Senin (2/8).

Baca Juga

Hal ini disampaikan terkait perkembangan serangan belalang kumbara di Kabupaten Sumba Barat Daya yang sejak Selasa (27/7) lalu menyerang dua desa di Kecamatan Wewewa Timur, yakni desa Tema dan desa Pada. Christian mengatakan, pemerintah daerah setempat sudah berusaha memberantas hama belalang itu dengan cara menyemprotkan pestisida.

Prsoses penyemprotan hama belalang itu tidak hanya dilakukan petugas dari dinas pertanian, tetapi juga melibatkan masyarakat yang desanya diserang oleh hama belalang itu. Christian mengaku akan berusaha keras memberantas hama tersebut agar tidak menyebar ke desa lainnya.

"Kami sudah bertekad menyatakan perang terhadap hama belalang ini. Kami tak ingin nanti sebaran hama belalang kumbara ini sampai ke desa lainnya," ujar dia.

Dari hasil pantauannya di lokasi, serangan hama belalang itu terjadi di daerah yang medannya cukup berat. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya Rofinus Kaleka mengatakan berkat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk memberantas hama itu, kini perlahan-lahan belalang kumbara itu mulai meninggalkan dua desa itu.

"Tetapi ternyata dilihat lagi kemarin masih ada di dua desa itu. Kami akan berusaha keras agar bisa memberantas hama-hama ini," ujar dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement