Senin 02 Aug 2021 11:52 WIB

Tentara Australia Patroli Tegakkan Aturan Pembatasan Sosial

Naiknya kasus Covid-19 di Sydney dan Brisbane membuat masyarakat Australia resah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Refleksi gedung Sydney Opera House di Australia, Selasa (29/6). Naiknya kasus Covid-19 di Sydney dan Brisbane membuat masyarakat Australia resah.
Foto: AAP
Refleksi gedung Sydney Opera House di Australia, Selasa (29/6). Naiknya kasus Covid-19 di Sydney dan Brisbane membuat masyarakat Australia resah.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tentara berpatroli di Kota Sydney untuk menegakkan peraturan isolasi mandiri. Langkah ini diambil saat Negeri Kanguru kesulitan menahan penyebaran virus corona varian Delta yang lebih menular.

Senin (2/8) ini kota terbesar di Australia, Sydney, memulai pekan keenam karantina wilayah. Negara Bagian New South Wales (NSW) yang menaungi Sydney mengatakan dalam 24 jam mereka mendeteksi 207 kasus positif.

Baca Juga

Sejak wabah terbaru dimulai Juni lalu, NSW sudah mencatat 3.500 lebih kasus infeksi virus corona. Wabah kabarnya berasal dari seorang supir limusin yang membawa awak pesawat maskapai asing.

NSW meminta bantuan personel militer untuk menegakkan peraturan pembatasan sosial. Sekitar 300 tentara yang tak bersenjata dan di bawah komando polisi akan mengunjungi rumah ke rumah, memastikan masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.

Ditemani petugas dari kepolisian, para anggota angkatan bersenjata Australia juga akan berkeliling wilayah sekitar Sydney ke tempat-tempat dengan kasus infeksi tertinggi di kota tersebut. Rekaman video yang disebarkan di internet menunjukkan polisi berbicara pada sejumlah orang yang mereka temui di jalan. Polisi bertanya mengapa mereka mereka keluar rumah dan berada jalan yang sebagian besar sepi.

Negara Bagian Queensland, Australia memperpanjang karantina wilayah di Kota Brisbane. Queensland mengatakan dalam 24 jam terakhir pemerintah mendeteksi 13 kasus positif Covid-19 dari penularan lokal.

Kenaikan jumlah kasus infeksi di masyarakat tertinggi di negara bagian itu pada tahun ini. Karantina wilayah di Brisbane dijadwalkan berakhir pada Selasa (3/8) besok tapi tetap diberlakukan hingga Ahad (8/8) mendatang.

"Sudah mulai jelas karantina wilayah awal tidak cukup menahan wabah," kata Deputi Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Steven Miles.

Naiknya angka kasus baru di dua kota terbesar di Australia yakni Sydney dan Brisbane membuat masyarakat resah dengan langkah pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison menangani pandemi. Walaupun program vaksinasi Australia sedikit tertinggal dibandingkan negara-negara maju lainnya, tapi angka kasus infeksi dan kematian Covid-19 di negara itu relatif rendah.

Sejak awal pandemi kasus positif di Australia di bawah 34.400 kasus. Jumlah kematian akibat Covid-19 menjadi 925 setelah seorang laki-laki berusia 90-an tahun meninggal dunia di Sydney.

Pemerintah Australia sedang menerapkan karantina wilayah di beberapa kota setelah varian Delta yang bergerak cepat menyebar di negara itu. Peraturan pembatasan sosial tampaknya juga akan tetap diberlakukan sampai angka vaksinasi mencapai level yang lebih tinggi.

Perdana Menteri Scott Morrison berjanji karantina wilayah 'lebih longgar' setelah 70 persen kelompok masyarakat di atas 16 tahun sudah divaksin. Baru 19 persen dari kelompok itu yang sudah divaksin. Morrison berharap angka 70 persen dapat dicapai pada akhir tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement