Senin 02 Aug 2021 11:58 WIB

Ketua Parlemen Tunisia Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Ketua parlemen Tunisia sekaligus tokoh Partai Ennahda dirawat di rumah sakit

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Aparat keamanan Tunisia berjaga usai Presiden Kais Saied membekukan parlemen dan membubarkan pemerintahan, Ahad (25/7)
Foto: EPA
Aparat keamanan Tunisia berjaga usai Presiden Kais Saied membekukan parlemen dan membubarkan pemerintahan, Ahad (25/7)

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS - Ketua parlemen Tunisia, Rached Ghannouchi, menjalani perawatan di rumah sakit pada Ahad (1/8). Ghannouchi merupakan ketua partai Islam moderat Ennahda, yang memiliki peran nasional paling berpengaruh selama satu dekade.

Ghannouchi (80 tahun), telah memimpin oposisi terhadap langkah Presiden Kais Saied yang merebut kekuasaan pemerintahan, memberhentikan perdana menteri, dan membekukan parlemen. Ghannouchi menyebut langkah-langkah itu sebagai kudeta.

Baca Juga

Penasihat Ghannouchi tidak mengungkapkan penyakit apa yang diderita oleh pemimpin oposisi tersebut. Bulan lalu, Ghannouchi juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena positif Covid-19.

Ennaahda menjadi partai politik yang paling kuat dan konsisten sebelum revolusi demokrasi pada 2011. Sejak saat itu, partai tersebut mendukung pemerintah koalisi berturut-turut dan membantu menyetujui konstitusi 2014.

Namun, stagnasi ekonomi, layanan yang menurun, dan persepsi publik tentang meningkatnya korupsi telah melemahkan dukungan Ennahda.  Ghannouchi menghadapi perbedaan pendapat internal di dalam Ennahda atas penanganannya terhadap krisis dan pilihan strategisnya sejak pemilihan 2019. Tokoh partai menganggap Ennahda saat ini menghadapi krisis yang terbesar sejak 2011 dan semakin banyak anggota yang meminta Ghannouchi untuk mundur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement