REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Snake Bot adalah robot yang berbentuk seperti ular. Robot berbentuk unik dirancang khusus untuk telusuri medan yang sulit. Dengan sendinya yang berjumlah 36, robot ini bisa bergerak dengan sangat fleksibel. Robot ini bisa tetap maju di kawasan yang permukaannya tidak datar, meliuk melalui pipa, atau bahkan memanjat tangga berdiri.
Dalam situasi bencana, robot yang dibuat tim peneliti dari Universitas Kyoto ini direncanakan untuk menyelamatkan nyawa.
Robot bisa masuk ke lokasi berbahaya
Fumitoshi Matsuno, peneliti robot dari Universitas Kyoto mengungkap Robot ini bisa masuk ke berbagai lokasi yang tidak bisa dijangkau manusia, atau di mana orang tidak tahu pasti, berbahaya atau tidak. Di sana robot ini bisa membantu dengan mengukur kadar O2 dan CO2. Setelahnya orang bisa memutuskan akan mengirim tim penyelamat atau tidak.
Matsuno menjelaskan, skenario lain penggunaan robot misalnya: bangunan yang terancam runtuh. Robot bisa masuk ke sana dan mengumpulkan informasi. Secara umum, robot ini bisa masuk ke area yang tidak bisa dimasuki manusia.
“Di sanalah robot bisa berperan aktif," kata Matsuno.
Robot semacam ini penting bagi tim penyelamat. Jepang adalah negara yang kerap terancam bencana alam. Gempa bumi termasuk hidup sehari-hari di sana. Ditambah lagi serangan topan, tsunami dan gunung meletus. Sejak gempa bumi besar di Kobe tahun 1995, para ilmuwan berusaha menemukan teknologi baru bagi pertolongan dalam bencana.
"Dulu, saya membuat robot untuk digunakan di luar angkasa. Tapi ketika gempa bumi terjadi di Kobe, salah seorang mahasiswa saya tewas,“ kata Fumitoshi Matsuno.
Saat itu ia memutuskan untuk mengkhususkan diri pada upaya perlindungan pada saat bencana.