Senin 02 Aug 2021 15:06 WIB

Pemkab Garut akan Fasilitasi Tempat Isolasi di Tingkat Desa

Pemberian kasur ini hanya untuk desa yang sudah memiliki lokasi isolasi terpusat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kondisi tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (25/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kondisi tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut siap memfasilitasi tempat isolasi terpusat yang ada di tingkat desa. Hal itu dilakukan agar penanganan pasien Covid-19 dapat dilakukan maksimal.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, pihak desa bisa menyediakan tempat atau lokasi yang akan digunakan untuk tempat isolasi terpusat. Apabila fasilitasnya kurang, Pemkab Garut akan mengirimkan bantuan. 

"Mengenai isolasi terpusat tingkat desa, kalau ada tempat isolasinya, tapi fasilitasnya (belum) tersedia, (nanti) dikontrol oleh camat. Silahkan kirim surat ke BPKAD, silahkan kirim surat ke BPBD, kami akan drop kasur," ujar dia melalui keterangan resmi, Senin (2/8).

Ia menuturkan pemberian fasilitas penunjang berupa tempat tidur itu untuk memberikan kenyamanan bagi pasien yang melakukan isolasi di tempat itu. Bupati tak ingin mendengar laporan ada pasien Covid-19 yang tidur tanpa kasur.

Rudy menegaskan, pemberian kasur ini hanya untuk desa yang sudah memiliki lokasi isolasi terpusat. Selain fasilitas tempat tidur, lanjut dia, pihaknya juga akan menyiapkan fasilitas untuk mandi cuci kakus (MCK) guna menunjang penanganan pasien Covid-19 di tempat isolasi terpusat di tingkat desa.

"Termasuk bapak ibu camat kami akan drop hal yang berhubungan dengan MCK, airnya akan diberikan nanti. Yang penting tempat isolasi mandiri seperti itu terwujud," kata dia.

Sementara di Kabupaten Ciamis, tempat isolasi terpusat telah disediakan di tingkat kecamatan. Tempat isolasi terpusat itu menggunakan gedung sekolah yang belum digunakan untuk pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kita telah membentuk pusat isolasi mandiri di tingkat kecamatan dengan menggunakan sekolah-sekolah sebagai pusat isolasinya,” kata Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, Senin.

Menurut dia, tempat isolasi terpusat di tingkat kecamatan dibuat bukan berarti di tingkat desa tidak memenuhi syarat. Namun, dengan adanya pemusatan di tingkat kecamatan, tenaga medis akan lebih mudah dalam melakukan penanganan.

"Ini juga sebagai upaya pemisahan orang sakit. Apalagi isolasi di rumah, maka orang sakit dengan orang sehat masih bisa berinteraksi, sehingga pemusatan ini memisahkan orang sakit agar tingkat penyebaran akan dapat ditekan," kata dia.

Herdiat juga mengajak seluruh elemen masyarakat dapat ikut membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, ia menilai, pandemi sangat berdampak terhadap aspek kehidupan, salah satunya di bidang kesehatan dan ekonomi.

“Mari kita sama-sama bangun rasa kepedulian antar sesama dalam menghadapi pandemi ini. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kita sangat memerlukan bantuan dari seluruh elemen masyarakat,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement