REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain takdir Allah SWT yang utama serta kerja keras atlet dan strategi pelatih, tentu banyak orang yang terlibat atau berperan dalam kesuksesan seorang atlet. Termasuk keberhasilan Apriyani Rahayu bersama pasangan ganda putrinya, Greysia Polii, yang sukses mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satu yang memiliki andil atas sukses Apriyani adalah seorang jurnalis koran daerah yang kini sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Yuslan Kisra adalah jurnalis yang memiliki andil akan kesuksesan Apriyani. Kepada Republika.co.id, Senin (2/8), Yuslan menceritakan, pada tahun 2012 ia mendapat kabar dari bos-nya yang juga teman bermain bulu tangkisnya di Konawe, Sulawesi Tenggara, ada anak usia sekitar 14 tahun yang mampu merebut tiga medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi.
"Seingat saya, September 2012 saya mendapat telepon dari Akib Ras yang mengabarkan ada anak yang luar biasa, mampu merebut tiga emas dalam Porprov Sultra 2012. Saya lalu bilang, kalau mau sukses, ya, harus dibawa ke Jawa (Jakarta), masuk camp bulu tangkis (klub). Barulah pada 2013 Apriyani bisa dibawa ke Jakarta," ujar Yuslan.
Yuslan melanjutkan, dirinya sempat berbicara dengan sejumlah legenda bulu tangkis, yakni Candra Wijaya, Susy Susanti, dan Icuk Sugiarto. "Kemudian akhirnya pilihan jatuh kepada Icuk. Kebetulan kami lebih dekat dan akhirnya mempercayakan dibina di sana (Pelita Bakrie). Sebelum akhirnya pindah ke Jaya Raya dan masuk Pelatnas hingga akhirnya seperti saat ini."
Menurut Yuslan, Apriyani yang kini berusia 23 tahun itu memang punya tekad yang kuat untuk berlatih. "Itu juga diceritakan Icuk kepada saya. Apriyani selalu menambah porsi latihan sendiri sehingga bisa sukses seperti saat ini," pungkasnya.