Senin 02 Aug 2021 15:54 WIB

Pasien Pertama Masuk Isolasi di Eks Hotel Soechi

Pasien pertama langsung dibawa ke ruang IGD di ruang bawah tanah eks Hotel Soechi.

Petugas membersihkan area eks Hotel Soechi untuk tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Ahad (1/8/2021). Pemerintah Kota Medan mengoperasikan eks Hotel Soechi sebagai tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan kapasitas sebanyak 247 kamar.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas membersihkan area eks Hotel Soechi untuk tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Ahad (1/8/2021). Pemerintah Kota Medan mengoperasikan eks Hotel Soechi sebagai tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan kapasitas sebanyak 247 kamar.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan Bobby Nasution menyaksikan secara langsung seorang pasien pertama yang terpapar Covid-19 masuk isolasi terpusat di eks Hotel Soechi, Medan.

Setelah turun dari mobil ambulans, pasien tersebut langsung dikawal oleh tenaga kesehatan (nakes) berpakaian APD lengkap menuju ruang IGD di ruang bawah tanah gedung eks Hotel Soechi.

Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Wali Kota Medan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahmanikut menyaksikan pasien itu dari lantai satu hotel tersebut.

"Hari ini, mulai beroperasi isolasi terpusat di eks Hotel Soechi. Fasilitas dan perlengkapan medis maupun SDM (sumber daya manusia) sudah sangat lengkap dan memadai," terang Bobby.

Selain itu, ia mengakui, hari ini sudah ada warga yang mendaftar secara pribadi untuk mendapatkan perawatan medis dan isolasi di eks Hotel Soechi. "Ada 10 warga yang sudah mendaftarkan diri. Mudah-mudahan pasien bisa menjalankan isolasi, sebab fasilitas yang diberikan bukan main-main. Artinya, kamar dan fasilitasnya telah disterilkan," ungkap Bobby.

Mantu Presiden Joko Widoso ini mengaku, Pemkot Medan menggandeng manajemen Rumah Sakit Royal Prima, di antaranya tim medis yang bertugas tiga shif per hari untuk merawat pasien selama menjalani isolasi.

"Tenaga kesehatan cukup, selain fasilitas yang memadai. Stok oksigen, obat-obatan, vitamin hingga fasilitas untuk masyarakat, seperti ruang fitnes hingga tempat berjemur," tutur dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement